Jumat 22 Apr 2016 18:21 WIB
Bocah Pengadang Motor di Trotoar

Gubernur Jawa Tengah Kagum dengan Keberanian Bocah Daffa

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Bayu Hermawan
Daffa, bocah pemberani menghadang pengendara motor di atas trotoar
Foto: Youtube
Daffa, bocah pemberani menghadang pengendara motor di atas trotoar

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Aksi heroik dan keberanian Daffa Farros Oktoviarto (10), menegur dan menghadang pemotor yang melintas di trotoar, mengundang simpati dari banyak pihak.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo pun ikut kagum dengan keberanian murid kelas IV SDN Kalibanteng Kidul 01 ini, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang ini.

Orang nomor satu di Jawa Tengah ini bahkan menyempatkan untuk mengundang Daffa ke Puri Gedeh, rumah dinas Gubernur Jawa Tengah, untuk bertemu langsung dengan bocah pemberani ini, Jumat (22/4).

Ia mengakui sikap yang ditunjukkan putra pasangan Dinar dan Yuri ini, merupakan bentuk 'kewarasan' untuk berani melawan ketidakdisiplinan dan dan berani menentang tindakan yang kurang pas. Yang membuat gubernur kagum, tindakan ini dilakukan dengan gagah berani oleh seorang bocah yang masih polos.

"Maka ketika orang rame- rame ngomong soal revolusi mental, sebenarnya ini telah ditunjukkan oleh Daffa," tegasnya.

Ganjar juga menyampaikan, sikap Daffa yang berani menghalau pengendara  sepeda motor karena naik ke trotoar jalan ini menjadi salah satu representasi dari keinginan untuk hidup tertib, dalam banyak hal.

Sebaliknya, pengendara sepeda motor yang melanggar suatu peraturan itu seharusnya malu dan menjadikan rasa malunya sebagai kontrol untuk berikutnya tidak melakukan pelanggaran.

Makanya tindakan luar biasa bocah ini harus diapresiasi. Karena nalar dan keberanian untuk melawan tindakan yang tidak benar telah ditunjukkan ketika usianya masih sangat belia.

"Saya kira, ini aset yang sangat berharga bangsa yang sudah sangat merindukan perubahan mental ini ini," ujarnya.

Ganjar juga menyampaikan, ketika Daffa mampu melakukan reaksi sosial yang luar biasa, seharusnya bisa dimaknai  sebagai bentuk evaluasi pembenahan  sistem untuk menjadi yang lebih baik.

Termasuk, institusi kepolisian agar bisa memberikan ruang yang lebih leluasa  kepada masyarakat dalam berkontribusi terhadap penegakan disiplin di jalan raya, seperti membuka kanal pelaporan misalnya.

"Saya yakin, ketika kesempatan ini dibuka luas untuk masyarakat untuk perbaikan sistem, maka Daffa tidak perlu melakukan tindakan heroiknya," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement