Senin 25 Apr 2016 23:14 WIB

Seorang Awak Kapal yang Disandera di Filipina Bertemu Keluarganya

Sutomo (49) menunjukan foto putranya Bayu Oktavianto yang merupakan warga negara Indonesia (WNI) yang disandera di Filipina di Miliran, Delanggu, Klaten, Jawa Tengah, Selasa (29/3).
Foto: Antara/Aloysius Jarot Nugroho
Sutomo (49) menunjukan foto putranya Bayu Oktavianto yang merupakan warga negara Indonesia (WNI) yang disandera di Filipina di Miliran, Delanggu, Klaten, Jawa Tengah, Selasa (29/3).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Salah satu kru "tugboat Henry" yang diduga dibajak kelompok Abu Sayyaf, Royke Fransy Montolalu, warga Kelurahan Matani II, Kota Tomohon, Sulawesi Utara bertemu dengan keluarga, Senin.

"Semua kru yang ada di kapal itu, sebanyak sepuluh orang, empat yang disandera, satu tertembak di dada sebelah kiri dan dijaga seorang kru, sementara empat kru lainnya telah kembali ke keluarga masing-masing," kata Royke di Tomohon.

Royke menjelaskan, peristiwa pembajakan terjadi pada tanggal 15 April April sekitar pukul setengah tujuh malam.

Sebelum peristiwa itu terjadi, dirinya bersama dengan "chief officer" sedang duduk di anjungan kapal sambil menikmati segelas kopi.

"Chief mendengarkan ada bunyi mesin kapal kecil yang merapat ke lambung kiri kapal dan kemudian dia melihatnya. Saya pun pergi melihatnya dan memang tampak ada lima orang bersenjata lengkap, satu menunggu di kapal sementara empat lainnya mulai memanjat melalui ban yang ada di sisi kapal," katanya.

Tak lama berselang, semua kru yang ada di kapal disuruh menuju ke bagian belakang, beberapa kru termasuk kapten dan "chief officer" serta dua awak lainnya, kemudian menuju ke kapal kelompok bersenjata.

"Sempat terdengar letusan senjata. Saat itu saya bersembunyi di kamar kapten. Bisa saja mereka mengetahui keberadaan kami, tapi entah mengapa yang mereka hanya membawa empat orang. Mungkin saja karena kapal mereka kecil," katanya.

Menurut pria beranak dua ini, kuat dugaan kelompok bersenjata yang melakukan pembajakan adalah Abu Sayyaf karena sering disebut-sebut di televisi.

"Peristiwa itu terjadi saat kami dalam perjalanan dari Cebu. Sudah empat hari berlayar dan diperkirakan tiba pada hari kelima. Kejadian itu terjadi di sekitar trek Pulau Ligitan," katanya.

Empat kru yang disandera yaitu Aryanto (kapten), Piter (chief officer), Dede (second officer) dan Samsir (juru mudi), sementara korban terluka adalah Ucok (oiler) yang saat ini ditemani Sambada Oktavian (second engineering).

Sementara empat kru yang telah kembali adalah Royke Fransy Montolalu (juru mudi), Johanis Serang (chief engine), Leonardo (ted engine) serta Rohaidy (juru mudi).

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement