REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bencana banjir menjadi langganan yang terjadi setiap tahun di ibukota Jakarta. Tentunya hal ini tidak hanya pekerjaan rumah bagi pemerintah pusat maupun daerah. Masyarakat pun turut andil dalam memberikan sumbang ide untuk menyelesaikan permasasalahan ini. Tidak terkecuali Bina Sarana Informatika (BSI) sebagai perguruan tinggi ilmu komputer.
Salah satu dukungan BSI adalah dengan merancang dan mengembangkan robot peringatan dini banjir yang dilakukan oleh program studi Teknik Komputer AMIK BSI Jakarta.
Program studi Teknik Komputer AMIK BSI Jakarta mengadakan IT Camp di Aula Wisma Yayasan Putra Bahagia Cimacan, Jawa Barat, 18 April hingga 20 Mei 2015. Kegiatan ini terbagi menjadi empat gelombang. Adapun pesertanya para mahasiswa semester empat program studi Teknik Komputer AMIK BSI Jakarta.
Kegiatan ini tidak hanya mencakup workshop robotika, tetapi juga dilengkapi dengan workshop jaringan. Workshop robotika dengan tema “Early Warning System” diisi oleh pembicara utaman Ipin Sugiarto. Sedangkan workhsop jaringan dengan tema Networking Firewall Managemen with MAC Address User Using Mikrotik Router menampilkan pembicara utama Firmansyah.
Ipin menyampaikan bahwa model sistem peringatan dini banjir merupakan rancang bangun peralatan elektronika dengan pengendalian cerdas yang terintegrasi dengan perangkat sensor.
“Robot atau alat yang dilengkapi dengan sensor berfungsi untuk mendeteksi tingkat atau level ketinggian permukaan air dan memberikan indikator status sebagai hasil pendeteksi secara real time,” ujar Ipin.
Ipin menambahkan untuk saat ini pengujian dilakukan di kolam renang. Area itu dianalogikan sebagai sebagai sungai. “Konsep alat/robot ini dapat dikembangkan kembali, baik ukuran dan penggunaannya disesuaikan dengan keperluan penanganan bencana alam banjir,” kata Ketua Program Studi Teknik Komputer AMIK BSI Jakarta Suryanto.
Firmansyah menjelaskan mikrotik router merupakan sistem operasi dan perangkat lunak yang dapat digunakan untuk menjadikan komputer manjadi router network yang handal. “Ini mencakup berbagai fitur yang dibuat untuk ip network dan jaringan wireless, cocok digunakan oleh ISP dan provider hotspot,” tuturnya.
Pada kegiatan ini mahasiswa tidak hanya dibekali dengan teori, tetapi praktik langsung di lapangan. Mahasiswa pun dapat mengembangkan secara langsung kemampuan dan keahliannya merakit alat atau robot dan membangun sebuah jaringan komputer.
Suryanto berharap dengan mengikuti kegiatan ini, kemampuan dan keahlian mahasiswa dapat berkembang dengan baik. “Setidaknya mahasiswa dapat mengerti teori dasarnya, sehingga dapat membuat alat atau robot dan jaringan yang sederhana,” papar Suryanto.