REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Dewan Keamanan PBB menolak tuntutan Perdana Menteri Israel. Israel meminta Bukit Golan di Suriah berada di bawah kendali mereka.
Duta Besar China, Liu Jieyi, mengatakan sebanyak 15 anggota dari Dewan Keamanan PBB, sepakat kalau status Bukit Golan tidak akan mengalami perubahan. Itu berarti, secara sah Dewan Keamanan PBB menolak tuntuan Benjamin Netanyahu atas Bukit Golan, yang direbut Israel dari Suriah pada 1967.
"Tetap tidak berubah, keputusan pendudukan Bukit Golan batal demi hukum dan tanpa efek hukum internasional," kata Liu, seperti dilansir Arab News. Rabu (27/4).
Dewan Keamanan PBB menyatakan keprihatinan yang mendalam atas pernyataan Israel, dan menegaskan status Bukit GOlan tetap dimiliki Suriah dan tidak berubah. Selain itu, pernyataan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, telah menuai kritik dari Liga Arab dan Uni Eropa.
Sebelumnya, Benjamin Netanyahu mengeluarkan pernyataan kalau Bukit Golan akan tetap berada di tangan Israel untuk selamanya. Bahkan, ia mengungkapkan kalau Israel tidak akan pernah mundur, untuk mengklaim kependudukan Bukit Golan.