REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Kapolda Jawa Tengah Inspektur Jenderal Condro Kirono mengatakan belum siapapun yang diamankan terkait dengan teror penembak misterius yang terjadi di wilayah Kota Magelang, Jateng, beberapa waktu terakhir.
"Hari ini Direktur Kriminal Umum ke Magelang untuk mengevaluasi pengungkapan pelaku," kata Kapolda Jawa Tengah Inspektur Jenderal Condro Kirono di Semarang, Kamis (28/4).
Menurut dia, dia tim dari Polda Jawa Tengah telah diterjunkan untuk mendukung pengungkapan kasus tersebut, yakni reserse kriminal umum dan intelijen. Sementara itu, Direktur Kriminal Umum Polda Jawa Tengah Komisaris Besar Gagas Nugroho mengatakan sudah ada 13 saksi yang dimintai keterangannya.
Hasil penyelidikan sementara, kata dia, ditemukan peluru gotri kaliber 4,5 di lokasi kejadian. Menurut dia, dugaan sementara pelaku menggunakan senapan angin. "Pelurunya sudah diserahkan ke Laboratorium Forensik," tambahnya.
Adapun Kepala Laboratorium Forensi Cabang Semarang Komisaris Besar Setijani Dwi Astuti yang dikonfirmasi menyatakan peluru yang tertinggal tersebut akan didalami untuk mengungkap informasi jarak serta posisi pelaku saat menembak.
"Harus cek di lapangan. Anak peluru ini menentukan jarak tembak serta posisi penembak," katanya.
Teror penembakan oleh orang tak dikenal beberapa waktu terakhir di Kota Magelang telah melukai 13 orang. Teror tersebut terjadi di kawasan pertokoan di Jalan Pemuda Kota Magelang.