REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ribuan Muslim Nuu Warr Kamis (28/4) malam menyelenggarakan acara tahlilan dan doa bersama atas meninggalnya mantan Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof KH Ali Mustafa Yaqub.
''Muslim Nuu Warr di berbagai daerah seperti Kaimana, Biak, Raja Ampat, Merauke, Fakfak hingga Timika menggelar acara tahlilan dan doa bersama atas meninggalnya KH Ali Mustafa Yaqub,'' ungkap Presiden Al Faatih Kaaffah Nusantara (AFKN) Ustaz Fadhlan kepada Republika.co.id, Kamis (28/4) malam.
Acara tahlilan dan doa bersama juga digelar di rumah almarhum KH Ali Mustafa Yaqub, asrama putri dan masjid di kompleks Pondok Pesantren Darussunnah tadi malam. Jamaah takziyah memenuhi masjid hingga ke teras dan belakang masjid, tempat dimakamkan jenazah KH Ali Mustafa Yaqub.
Ustaz Fadhlan mengungkapkan, umat Muslim Nuu Warr merasa sangat kehilangan atas meninggalnya pengasuh dan pimpinan POndok Pesantren Darussunnah Ciputat, Tangerang Selatan, Kamis (28/4).
''Setiap tahun almarhum mengirim puluhan dai ke pedalaman Nuu Waar (Papua). Bukan hanya mengirim dai, Tuan Guru KH Ali Mustafa Yaqub juga datang sendiri ke Nuu Warr bersama istri melakukan dakwah,'' ungkap Ustaz Fadhlan.
Menurut Ustaz Fadhlan, dakwah yang dilaksanakan almarhum KH Ali Mustafa Yaqub di pedalaman Nuu War, mulai Merauke, Fakfak, Biak, Serui, Raja Ampat hingga ke Timika, termasuk membina para santri Pesantren Nuu Waar di Bekasi.
Ustaz Fadhlan menceritakan, ketika berdakwah ke pedalaman Nuu Waar, tak jarang almarhum KH Ali Mustafa Yaqub, berada di bawah terik matahari, tapi hal itu tidak pernah menyurutkan semangat almarhum untuk melakukan dakwah.
Selama menjadi Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, ungkap Ustaz Fadhlan, almarhum KH Ali Mustafa Yaqub banyak memberikan kesempatan kepada kepala suku di Nuu Waar untuk berangkat ke Tanah Suci, melaksanakan ibadah haji dan umrah.
Tak hanya itu, melalui jamaah Masjid Sunda Kelapa di Menteng, Jakarta Pusat, almarhum banyak menghimpun dana sedekah untuk kegiatan air bersih dan kegiatan dakwah di Nuu Waar serta aktivitas anak-anak Nuu Waar di Pesantren.
''Bahkan almarhum KH Ali Mustafa Yaqub mendorong Kementrian Agama untuk mengangkat anak-anak suku asli Nuu Waar jadi Pegawai Negeri Sipil (PNS),'' papar Ustaz Fadhlan menambahkan.