Jumat 29 Apr 2016 13:06 WIB

Martinez Galau dengan Masa Depannya di Everton

Rep: Kiki Sakinah/ Red: M Akbar
Roberto Martinez
Foto: REUTERS/Tony O'Brien
Roberto Martinez

REPUBLIKA.CO.ID, LIVERPOOL -- Pelatih Everton, Roberto Martinez, mengaku dirinya tidak diberikan jaminan oleh manajemen klub perihal masa depannya di Goodison Park pada musim depan.

"Tidak, saya tidak diberikan petunjuk apapun. Jelas, itu bukan di tangan saya dan itu pertanyaan yang bisa saya jawab," kata Martinez, dilansir dari FourFourTwo, Jumat (29/4).

Everton dikabarkan tengah mendiskusikan soal nasib Martinez. Pelatih asal Spanyol ini memimpin the Toffees dengan finis di posisi kelima dalam tugas di musim pertamanya, Namun musim lalu klub Merseyside ini terperosok ke posisi 11 klasemen Liga Primer Inggris.

Saat ini, mereka masih bertahan di posisi 11 klasemen dengan tanpa kemenangan di tujuh pertandingan Liga Primer. Pekan lalu, Everton memiliki kesempatan untuk mencapai final Piala FA. Namun sayangnya, mereka tereliminasi di semifinal oleh Manchester United.

Kabarnya, nasib Martinez akan berakhir di Goodison Park pekan depan, jika pertemuan berlangsung buruk dan Everton kalah di kandang oleh Bournemouth besok Sabtu. Namun meskipun sosok timnya jatuh di liga, pelatih berusia 42 tahun ini menekankan tentang peremajaan skuat yang menua sebagai alasan yang mendukungnya tetap berada di klub.

Menurutnya, saat ia mengambil alih posisinya, skuat Everton diisi dengan usia rata-rata pemain 30 tahun. Namun ia membuat peremajaan dan kini rata-rata usia pemain 26 tahun. Martinez mengatakan ia belum mampu mendatangkan pemain dengan cek kosong. Karena itu, ia harus mengelola aset dengan baik dan menjual pemain.

"Sudah waktunya untuk melakukan pengawasan, saya menerimanya. Saya ingin ekspektasi menjadi tinggi," lanjutnya.

"Kami memiliki anggaran terbesar kesembilan di liga, jadi jika saya menyelesaikan kesembilan itu, saya sudah melakukan pekerjaan besar. Jika saya memberikan pemain muda kesempatan, saya jenius. Dan jangan berharap apa-apa lagi, karena kita tidak punya satu sen pun."

"Fokus saat ini adalah mencoba untuk bersatu kembali, untuk mencoba melewati rasa sakit ini," jelasnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement