REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Sebuah pesawat Rusia SU-27 melakukan manuver di wilayah udara internasional di Laut Baltik. Pesawat Rusia mendekati pesawat Amerika Serikat dan terbang di atas bagian sisi lain pada jarak sekitar 25 kaki.

"SU-27 mencegat rute rutin pesawat terbang AS dengan kecepatan tinggi dari samping kemudian melanjutkan untuk melakukan manuver agresif yang menjadi ancaman bagi keselamatan kru pesawat AS di RC-135," ujar juru bicara Angkatan Darat AS, Letkol Michelle L. Baldanza, dilansir dari the Independent, Sabtu (30/4).

Tapi Rusia membela tindakan angkatan udaranya pada 29 April yang terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara kedua negara itu. Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan mengatakan, semua penerbangan pesawat Rusia dilakukan sesuai dengan peraturan internasional tentang penggunaan wilayah udara.

Angkatan Udara AS memiliki dua solusi dengan tidak terbang dekat perbatasan Rusia atau mengaktifkan transponder untuk identifikasi.

"Kami sudah mulai terbiasa dengan penghinaan Pentagon mengenai dugaan manuver tidak profesional ketika pasukan kami mencegat pesawat mata-mata AS di perbatasan Rusia," tambah kementerian itu.

Ini adalah kedua kalinya manuver dilakukan jet Rusia kepada pesawat AS dalam waktu satu bulan. Insiden serupa terjadi pada 16 April ketika sebuah pesawat Rusia mendekati pesawat AS di atas Laut Baltik.

Beberapa hari sebelum insiden pertama, dua pesawat tempur Rusia berulang kali berdengung dekat kapal perusak Angkatan Laut AS. Pesawat lewat begitu dekat dengan kapal mereka menciptakan gelombang air di sekitarnya. Para pejabat AS menggambarkan tindakan Rusia sebagai simulasi serangan.

Ikuti Whatsapp Channel Republika