Senin 02 May 2016 07:48 WIB

Pemerintah Kairo Dituduh Gerebek Jurnalis

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Esthi Maharani
Jurnalistik
Jurnalistik

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Polisi Mesir melakukan operasi penggerebekan sindikat pers di Kairo, Ahad (1/5). Dua orang jurnalis yang mengkritik pemerintah ditahan. Partai oposisi menyebutnya sebagai kemunduran yang tidak pernah terjadi sebelumnya.

Kementerian Dalam Negeri menyangkal telah menggerebek gedung pers. Namun Kementerian mengonfirmasi personilnya telah menangkap jurnalis di dalam sindikat.

Menurut surat kabar al-Ahram, jurnalis sedang berada di dalam gedung ketika petugas datang dan menangkap dua orang. Mereka adalah jurnalis yang bekerja untuk situs oposisi Bawabet Yanayer. Salah satunya adalah editor.

"Insiden ini benar, menteri dalam negeri harus dipecat dan harus ada yang meminta maaf," kata anggota dewan persatuan sindikat, Khalid al-Balshy pada Reuters.

Ahram mengutip pejabat sindikat lain dan mengatakan ada sekitar 50 petugas yang melakukan penggerebekan. Kementerian mengangkalnya. "Sindikat tidak dihancurkan, dan hanya ada empat atau lima orang yang masuk dan menangkap mereka," kata Juru bicara Kementerian, Mayor Jenderal Abu Bakr Abdel Karim.

Menurut laporan pejabat sindikat lain, Mahmoud Kamel ada satu orang penjaga keamanan terluka ketika insiden. Menurut Kamel, memang ada peringatan penangkapan dari sepekan lalu namun sindikat sudah membahasnya dengan Kementerian.

"Ini tidak pernah terjadi sebelumnya, tidak ada presiden atau perdana menteri atau menteri dalam negeri yang berani lakukan ini," kata Kamel. Penangkapan ini terkait dengan protes masyarakat terkait keputusan pengembalian kedaulatan dua pulau pada Arab Saudi.

sumber : reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement