Senin 02 May 2016 14:17 WIB

Investor Cina Terkendala Bahasa

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Kepala BKPM Franky Sibarani.
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Kepala BKPM Franky Sibarani.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengatakan, salah satu kendala yang dihadapi oleh investor Cina dalam merealisasikan investasinya yakni bahasa. Oleh karena itu, BKPM membuka desk khusus Cina untuk memfasilitasi para investor asal negeri Tirai Bambu tersebut.

"Tahun lalu, saya pernah berhadapan langsung dengan investor asal Cina yang ingin menyampaikan keluhannya. Namun, kami terkendala oleh bahasa dan ini menjadi permasalahan yang harus dicarikan solusinya," ujar Franky di Jakarta, Senin (2/5).

Franky menjelaskan, peran desk ini yakni untuk membantu para investor Cina dalam memahami regulasi investasi di Indonesia dan mengurus perizinan. Menurutnya, selama ini sebenarnya banyak keluhan dari investor Cina yang tidak sampai ke BKPM karena kendala bahasa.

"Kami ingin supaya investor Cina tersebut bisa langsung menyampaikan keluhan kepada kami," kata Franky.

 

Franky menjelaskan, pada tahun lalu pemerintah Indonesia telah mengundang investor Cina untuk berinvestasi di sektor infrastruktur. Sedangkan, pada 2016 ini investasi Cina difokuskan untuk sektor industri manufaktur, maritim, pertanian, pariwisata, dan kawasan industri.

Menurut Franky, desk ini terbuka bagi seluruh investor warga negara Cina yang tinggal di negerinya maupun yang sudah merantau ke negara lain. Secara keseluruhan terdapat 13 investor yang datang langsung dari Cina dan mendapatkan izin tiga jam. Sementara, satu investor Cina lainnya tercatat datang dari Singapura.

Selain kendala bahasa, pembentukan desk khusus tersebut juga membantu investor Cina dalam mencari mitra investasi. Franky mengatakan, BKPM terus menjalin kerja sama dengan Kedutaan Besar Cina di Indonesia untuk memfasilitasi kendala-kendala yang dihadapi oleh investor Cina.

"Kami fokus memperbaiki layanan, sebetulnya sudah ada investor dari negara lain yang juga minta untuk dibuatkan desk khusus. Tapi, saya belum bisa sebutkan," ujar Franky.

BKPM menargetkan komitmen investasi Cina sebesar 30 miliar dolar AS. Diharapkan, dengan desk khusus tersebut dapat meningkatkan realisasi investasi Cina. Pada kuartal I 2016 realisasi investasi Cina mencapai 464,6 juta dolar AS atau naik 518,6 persen dibandingkan kuartal I 2015 yang sebesar 75,1 juta dolar AS. Hal ini menempatkan Cina sebagai investor terbesar ke-4 setelah Singapura, Jepang, dan Hong Kong.

Franky memproyeksi, pada kuartal II 2016 realisasi investasi Cina masih sama dengan kuartal I 2016. Sebab, pada kuartal II 2016 investor biasanya sedang melakukan tahap finalisasi. Kemungkinan, investasi Cina akan meningkat pada kuartal III 2016.

Baca juga: BKPM Luncurkan Desk Khusus untuk Investor Cina

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement