Rabu 04 May 2016 00:01 WIB

Didesak Gelar KLB, Ini Jawaban PSSI

PSSI
Foto: Antara
PSSI

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal PSSI Azwan Karim mengklaim ada tekanan dari pihak lain terhadap pernyataan deklarasi dari Kelompok 85 yang ditujukan kepada PSSI.

"Saya menerima informasi ada tekanan pada pemilik suara untuk mendeklarasikan adanya KLB, saat ini masih kami telusuri kebenarannya," kata Azwan Karim ketika ditemui usai adanya deklarasi KLB di Kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Selasa (3/5).

Menurut dia, seperti tertuang dalam aturan buku biru PSSI, bahwa setiap anggota atau pemilik suara dapat menyatakan dukungan terhadap KLB tanpa adanya paksaan atau tekanan dari pihak tertentu, jadi harus bebas.

"Maka jika ada tekanan, itu tidak sah," katanya.

Azwan juga menegaskan bahwa sebelumnya, sebanyak 480 anggota atau 2/3 dari keseluruhan, menyatakan tidak ingin adanya KLB. "Ini aneh, tiba-tiba mendorong ingin KLB, padahal sebelumnya tidak, selain itu, dokumen yang diserahkan juga ada beberapa hanya copy-an, dan tidak tanda tangan ketua langsung, hal ini masih kami pelajari," kata Azwan.

Beberapa waktu sebelumnya, sebanyak 85 anggota PSSI yang mengatasnamakan kelompok 85 mendeklarasikan permintaan Kongres Luar Biasa (KLB) di Kantor PSSI. "Demi perbaikan sepak bola Indonesia kami sebanyak 85 anggota PSSI dari berbagai klub telah menandatangani permintaan Kongres Luar Biasa untuk kepengurusan PSSI," kata Manager Persib Ummuh Muchtar selaku perwakilan dari klub pemohon KLB di Ruang Meeting Exco PSSI.

Jumlah 85 anggota tersebut terdiri dari Asosiasi Provinsi sehanyak 28, dari Super Liga 13, kemudian Divisi Utama 14 anggota. Selanjutnya sebanyak 13 anggota dari Divisi Satu , Liga Nusantara 17 anggota yang mendeklarasikan, dan dari Asosiasi Pelatih dan Pemain 2 menyetujui dari total 3 suara. Alasan dari tuntutan deklarasi KLB adalah pertama PSSI dianggap tidak dapat menjalankannya kewajiban organisasi atau dianggap gagal.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement