Rabu 04 May 2016 20:37 WIB

Buron Pembunuh Anggota Kostrad Ditangkap

Garis Polisi
Foto: Antara/Fanny Octavianus
Garis Polisi

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU - Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Pekanbaru berhasil menangkap Zuaxsa Gurning alias Caca setelah sebelumnya ditetapkan sebagai buron dalam perkara pembunuhan anggota Komando Strategis Angkatan Darat.

"Kita berhasil meringkusnya di Jalan Harapan Raya, Kota Pekanbaru," kata Kepala Satreskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Bimo Aryanto di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau, Pekanbaru, Rabu.

Ia menjelaskan, Caca Gurning yang dikenal sebagai bandit beragam kejahatan di Pekanbaru itu akhirnya diringkus petugas setelah beberapa bulan terus melarikan diri.

Hanya saja Bimo belum menjelaskan secara rinci kronologis penangkapan pelaku. Dari informasi yang dirangkum pemuda yang dikenal sebagai kontraktor ini diringkus di persembunyiannya pada Rabu sore tadi.

Polisi terpaksa menghadiahi kaki pelaku dengan timah panas lantaran berupaya melawan dan kabur saat akan dibekuk.

Hingga berita ini diturunkan, Caca Gurning masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau guna mengeluarkan proyektil dari kaki kanannya.

Anggota Kostrad bernama Kopda Dadi Santoso yang bertugas pada Tim Kesehatan Kabut Asap Riau ditemukan tewas di Komplek MTQ Jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru pada 26 Oktober 2015 lalu.

Kopda Dadi yang diperbantukan di Pekanbaru itu tewas saat ditabrak dengan sengaja menggunakan mobil yang dikemudikan Andi Firmansyah. Dalam kasus ini, Andi merupakan sopir. Sementara yang menyuruh Andi menabrak Kopda Dadi adalah Caca Gurning.

Akibat kejadian tersebut, Kopda Dadi mengalami luka serius terutama pada bagian kepala dan meninggal dunia di tempat kejadian perkara. Andi ditangkap di Bengkulu tidak lama pasca peristiwa tersebut.

Baca juga, Polisi: Pemerkosa Yuyun Pantas Dihukum Berat.

 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement