REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Voxpol Center, Pangi Syarwi Chaniago berharap ketua umum DPP Partai Golkar kedepan adalah sosok yang memiliki integritas dan dipastikan paling sedikit beban moralnya agar bisa membesarkan Golkar di masa depan.
"Harus dipastikan ketum Golkar adalah kader terbaik Golkar yang punya integritas, kredibilitas, kompetensi dan kapasitas cukup mumpuni," katanya, Senin (9/5).
Pangi Syarwi Chaniago menjelaskan, sosok yang paling sedikit beban moralnya yaitu rekam jejaknya bersih dan tidak pernah bermasalah. Menurut dia, ketum Golkar kedepan tidak boleh memiliki beban moral yang cukup berat misalnya kasus "papa minta saham" dan dugaan pencatutan nama Presiden Jokowi dalam permintaan saham PT Freeport Indonesia.
"Artinya yang rekam jejaknya bersih, tidak pernah bermasalah. Misalnya soal 'papa minta saham' atau pencatutan nama Presiden terkait saham Freeport," ujarnya.
Menurut Pangi, seharusnya fungsi Komite Etik Munaslub Golkar lebih efektif dalam menjaga dan memastikan calon yang maju dalam kontestasi memiliki integritas. Dia menilai Komite Etik itu antara ada dan tiada karena keberadaannya seperti tidak bisa dirasakan dalam menjalankan tujuan pembentukannya tersebut.
"Harusnya komite etik bisa menjaga trayek dan memastikan calon ketum Golkar yang maju benar-benar selesai dengan dirinya sendiri. Artinya dipastikan tidak punya beban moral, bersih dan jujur," katanya.
Pangi mengakui tidak mudah membaca akhir cerita Munaslub Golkar karena banyak faktor dan instrumen yang bermain. Menurut dia, selain soal "amunisi", faktor dukungan pemerintah juga instrumen politik yang tidak bisa diabaikan, pemerintah lebih suka memilih siapa.