REPUBLIKA.CO.ID, MUKOMUKO -- Warga Desa Lubuk Sanai I, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu mengeluhkan serbuan ribuan lalat yang diduga berasal dari kolam limbah pabrik pengolahan minyak mentah kelapa sawit di wilayah tersebut.
"Setiap hari kami membunuh lalat tetapi datang lagi lalat dalam jumlah besar sehingga sangat menganggu," kata warga Desa Lubuk Sanai I, Kecamatan XIV Koto, Dian, di Mukomuko, Senin (9/5).
Ia mengatakan, sudah sejak dua bulan terakhir ini banyak lalat di pemukiman penduduk di wilayahnya. Semakin hari jumlah lalat tersebut semakin banyak.
Kondisi serupa, katanya, pernah terjadi pada tahun sebelumnya, tetapi bisa ditangani karena warga menyemprotkan racun ke lalat di kolam limbah pembuangan pabrik pengolahan minyak mentah kelapa sawit.
"Lalat yang ada sekarang ini pun berasal dari kolam limbah pabrik tersebut," ujarnya.
Saat ini, katanya, dia hanya bisa menangani lalat yang berkeliaran di rumahnya saja, itupun hanya bersifat sementara. Setelah itu lalat tersebut datang lagi.
Ia minta, pihak pabrik di wilayahnya menyemprotkan racun ke lalat di kolam limbahnya. Agar lalat itu tidak menganggu warga setempat.
"Karena lalat itu berasal dari kolam limbah pabrik tersebut, seharusnya pihak pabrik yang menyemprotkan racun," ujarnya.
Ia mengatakan, sampai sekarang belum ada warga di wilayah itu yang terserang penyakit diare akibat memakan makanan yang dihinggapi lalat tersebut.