Selasa 10 May 2016 06:37 WIB

Islam Moderat Diharapkan Jadi Arus Utama di Dunia

  Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siroj (kiri), bersama Rais 'Aam PBNU KH Maruf Amin menggelar keterangan pers tentang acara Internasional Summit of The Moderat Islamic Leaders (Isomil) dan NU Care di kantor PBNU, Jakarta, Kamis (11/
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siroj (kiri), bersama Rais 'Aam PBNU KH Maruf Amin menggelar keterangan pers tentang acara Internasional Summit of The Moderat Islamic Leaders (Isomil) dan NU Care di kantor PBNU, Jakarta, Kamis (11/

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Radikalisme dipandang tengah menjadi permasalahan negara-negara Islam dan dunia. Konsep Islam moderat, dinilai menjadi jawaban untuk mengeliminasi paham-paham radikal.

Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma'ruf Amin meminta umat bersatu untuk menyingkirkan paham-paham radikal sehingga tidak menjadi kekuatan besar di Indonesia. Ia berpendapat, salah satu cara terbaik mengeliminasi radikalisme adalah dengan menjadikan konsep Islam moderat sebagai arus utama.

"Kita bisa eliminer agar tidak jadi kekuatan, kita jadikan Islam moderat menjadi mainstream," kata Ma'ruf Amin di sela acara International Summit of Moderate Islamic Leaders di Jakarta, Senin (9/5). (Baca:Isomil akan Dihadiri 35 Ulama internasional)

Ia meminta, langkah menjadikan Islam moderat sebagai arus utama tersebut dapat diterapkan setiap negara-negara Islam, sehingga mampu mengeliminasi radikalisme. Ma'ruf bahkan berharap langkah ini dapat diterapkan pula oleh setiap negara di dunia, dengan tujuan radikalisme dapat diberantas secara global.

Ulama dunia, lanjut Ma'ruf, harus mampu diajak duduk bersama dan berpikir lebih luas, agar dapat menemukan metode pendidikan Islam moderat secara global. Ia meyakini dengan langkah itu, tidak ada lagi paham-paham radikal berbau Islam karena mereka tidak dapat lagi memberikan pengaruh berarti.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement