Selasa 10 May 2016 13:21 WIB

Polri Diminta Proses Hukum Saut Situmorang

Wakil Ketua KPK Saut Situmorang melakukan konferensi pers permintaan maaf di Gedung KPK, Jakarta, Senin (9/5).
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A.
Wakil Ketua KPK Saut Situmorang melakukan konferensi pers permintaan maaf di Gedung KPK, Jakarta, Senin (9/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan koordinator Presidium Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Nanat Fatah Natsir meminta Kepolisian RI untuk memproses hukum Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang. "Proses hukum harus tetap berjalan agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Sebagai pejabat KPK, Saut seharusnya berhati-hati dan bijak dalam menyampaikan pernyataan," kata Nanat dihubungi di Jakarta, Selasa (10/5).

Nanat menyatakan sangat menyesalkan pernyataan yang telah menyinggung para kader dan alumni HMI itu dikeluarkan oleh seorang pejabat KPK. Pernyataan tersebut dinilai telah menjadi fitnah bagi HMI.

Sebelumnya, dalam sebuah wawancara bersama satu televisi swasta, Saut menyatakan bahwa kader HMI cerdas saat menjadi mahasiswa, tetapi korup dan jahat setelah menjadi pejabat. Pernyataan tersebut menimbulkan reaksi keras dari kader dan alumni HMI. Pengurus Besar HMI telah melaporkan Saut ke Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri.

Saut dilaporkan atas dugaan pencemaran nama baik dan fitnah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 310 KUHP jo Pasal 311 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Saut sendiri telah meminta maaf kepada HMI dalam sebuah jumpa pers di Jakarta, Senin (9/5).

"Saya selaku pribadi tidak bermaksud menyinggung HMI atau lembaga lain, sehingga menimbulkan kesalahpahaman atau persepsi. Untuk itu saya mohon maaf atas pernyataan tersebut. Sekali lagi saya mohon maaf," katanya.

(Baca Juga: Saut Situmorang Minta Maaf kepada HMI)

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement