Rabu 11 May 2016 18:39 WIB

Ulama: Harusnya Makmurkan Kampung, Bukan Menggusur

Rep: Wisnu Aji Prasetiyo/ Red: Angga Indrawan
Warga membawa gerobak air bersih di Kampung Luar Batang, Jakarta Utara, Senin (9/5). (Republika/Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Warga membawa gerobak air bersih di Kampung Luar Batang, Jakarta Utara, Senin (9/5). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ulama Muda Indonesia sekaligus Luar Batang, Bachtiar Nasir menilai ada kepentingan lain yang dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dalam menggusur kawasan Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara. Ia juga menilai ada pemikiran yang salah dari para pemimpin negeri Indonesia.

"Harusnya memakmurkan kampung, bukan menggusur," kata Bachtiar di Masjid Luar Batang, Jakarta Utara, Rabu (11/5).

Menurut dia, Pemerintah bukan menjalankan program negara, namun sedang menjalankan program kapitalis. "Program kapitalis dengan menggusur rakyat," ujar Bachtiar.

Setiap warga negara, kata dia, seharusnya mempunyai hak perlindungan. Sehingga pemerintah daerah tidak bisa semena-mena dalam melakukan penggusuran. "Seperti ada kesalahan dalam cara berpikir mereka," katanya.

Senada dengan Bachtiar, Ketua Paguyuban Keluarga Besar Alumni HMI UI, Taufik Bahaudin, menyatakan, akan ada pihak yang diuntungkan dari penggusuran kawasan Pasar Ikan. "Secara bisnis ada kepentingan dalam penggusuran ini," kata Taufik.

Taufik juga mempertanyakan kebijakan Pemprov DKI yang mengizinkan pembangunan pulau reklamasi terlebih dahulu daripada pembuatan dinding turap. "Kenapa tidak turap dulu yang dibangun tapi pulau terlebih dahulu, ini ada apa?" tutur Taufik.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement