REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Poster dan stiker “palu arit” yang belakangan marak tersebar di luar Sumatra Selatan (Sumsel) kini mulai muncul di Palembang. Sejak Rabu (11/5), stiker dengan gambar palu arit berlatar belakang merah dan di bawahnya tertulis “rakyat bersatu” ditemukan warga tertempel di dinding dan tiang di sekitar permukiman mereka.
Stiker bergambar palu arit ditemukan warga tertempel pada tiang listrik di Jalan Sapta Marga, Kelurahan Bukit Sangkal, Kecamatan Kalidoni Palembang, Jalan Residen Abdul Rozak, Jalan Musi Raya Timur, Jalan Yos Sudarso, dan Jalan RE Martadinata. Stiker yang sama juga ditemukan tertempel di Seberang Ulu, di antaranya di Jalan DI Panjaitan dan Jalan A Yani.
Beberapa warga yang menemukan tempelan stiker tersebut ada yang berinisiatif melaporkannya ke kantor polisi dan TNI. Kepala Penerangan Kodam (Kapnedam) II Sriwijaya Kolonel Arh Saepul Mukti Ginanjar mengatakan, “Benar, ada beberapa gambar palu arit yang ditemukan pada beberapa tempat di Palembang. Kapan ditempel dan siapa pelakunya masih kita selidiki, perkiraan baru sehari dua hari ini ditempel,” katanya, Kamis (12/5).
Kapendam Saepul Mukti Ginanjar menduga sudah ada jaringan kelompok radikalisme di Palembang. Hal ini perlu diwaspadai semua pihak termasuk masyarakat. "Kami lacak dan lakukan pemetaan, memang sudah instruksi atas TNI, Polri, dan pemerintah termasuk masyarakat harus waspada," pungkasnya.
Sementara, Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol R Djarod Padakova menjelaskan, polisi akan berkoordinasi dengan Kodam II Sriwijaya untuk bersama-sama menyelidiki siapa pelaku yang menempel poster-poster tersebut.
Di tempat terpisah, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Sumsel Richard Cahyadi mengatakan, beredarnya poster dengan logo komunis itu sudah mengganggu kedamaian bangsa dan negara. Itu salah satu bentuk propaganda untuk membangkitkan kembali paham komunis di Indonesia.
"Ini yang sudah jelas bertentangan dengan ideologi Bangsa," kata dia. Richard Cahyadi mengharapkan, polisi dan TNI bisa segera menemukan pelaku penempelan poster palu arit yang melakukan propaganda membangkitkan ajaran komunis tersebut.