Jumat 13 May 2016 07:52 WIB

Mahyudin Percaya Politik Uang Hanya akan Jatuhkan Golkar

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Indira Rezkisari
Bakal Calon Ketua Umum DPP Partai Golkar Mahyudin pada acara sosialisasi Munaslub  di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Senin (2/5).  (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Bakal Calon Ketua Umum DPP Partai Golkar Mahyudin pada acara sosialisasi Munaslub di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Senin (2/5). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Calon ketua umum (caketum) Golkar nomor urut 4 Mahyudin menegaskan sangat menghindari politik uang (money politics). Sebab, politik uang hanya akan merendahkan martabat kader dan menjatuhkan marwah partai.

Menurut Wakil Ketua MPR ini, politik uang memberi dampak buruk baik kepada internal maupun eksternal partai. "Ini akan mempengaruhi militansi kader-kader potensial. Mereka akan berpikir partai hanya milik orang berduit, milik kaum kapitalis,'' kata Mahyudin, kepada wartawan, di Bali, Jumat (13/5).

Akibatnya, semangat kader akan turun dan loyalitasnya akan menghilang. Bahkan, jika itu terus berlanjut, menurutnya, bubarnya partai Golkar tinggal menunggu waktu.

Mengenai dampak eksternal, politik uang bisa menimbulkan ketidakpercayaan publik kepada partai politik. Bagaimana rakyat mau percaya partai bisa memperjuangkan aspirasi mereka, kalau memilih ketua umumnya sendiri saja sudah main suap.

Dukungan rakyat pun akan beralih ke partai lain yang dianggap bersih. Tapi mantan Bupati Kutai Timur ini sangat yakin kalau para ketua DPD I dan DPD II masih memilih dengan hati nurani.

"Saya percaya dengan mereka, mereka orang pandai yang tak mungkin harga dirinya bisa dibeli dengan uang," kata Mahyudin.

Ia menjelaskan, justru inilah saatnya para kader Golkar menghapus stigma pragmatis yang terlanjur melekat pada partai berlambang beringin ini. "Inilah saatnya kita menghapus stigma buruk dan meraih kepercayaan masyarakat. Bukan sebaliknya,'' ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement