REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengklaim punya hubungan baik dengan salah satu media, Tempo. Ia hanya meminta Tempo mengklarifikasi pemberitaannya.
Pemberitaan dimaksud tentang adanya barter dana pengembang untuk program pemprov DKI. Dengan barter itu diharapkan kontribusi tambahan proyek reklamasi bisa diturunkan jumlahnya.
"Saya sama Tempo hubungan baik. Ada apa ini, kamu mesti klarifikasi ini," katanya kepada wartawan di Balai Kota, Senin (16/5).
Ahok menyebut telah melakukan verikasi tersendiri terhadap adanya dugaan dana barter itu. Ia mengklaim pihak KPK tak mempunyai data aliran dana tersebut. Bahkan ia sudah meminta mantan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian untuk mengecek aliran dana pengembang yang lari ke kantong personel kepolisian.
"KPK bilang gak ada dan saya juga sudah cek yang Kalijodo. Saya tanya mantan kapolda dia juga keluar Rp 500 juta buat makan anggota," ujarnya.
Baca juga, Ahok akan Gugat Tempo dan Podomoro.
Ia memastikan penggusuran Kalijodo tak memakai dana pengembang. Sebab menurutnya, dana penggusuran sepenuhnya berasa dari Pemprov DKI. "Jadi yang robohin Kalijodo alat berat kami atau siapa? Semua perobohan Kalijodo punya siapa? DKI. Terus masukin nama pakai nama saya lagi," ucapnya.