Senin 16 May 2016 17:25 WIB

Ibu Penyiksa Anak Divonis Satu Tahun Penjara

Rep: C30/ Red: Angga Indrawan
Penyiksaan (Ilustrasi)
Foto: IST
Penyiksaan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan memutuskan satu tahun penjara bagi Sharon Rose Kerasa (48 tahun). Sharon di vonis lantaran telah melakukan penganiayaan terhadap anak kandungnya GT (12).

Majelis Hakim Nelson Sianturi mengatakan dalam sidang putusan memberikan vonis hukuman selama satu tahun penjara. Selain itu dia juga menjatuhkan denda sebanyak Rp 60 juta rupiah kepada Sharon.

"Majelis simpulkan tersangka telah melakukan penganiayaan pada korban dan saksi. Maka unsur kekerasan pada anak telah terpenuhi dan menjatuhkan pidana pada Sharon Rose selama satu tahun (penjara) dan denda Rp 60 juta," ujar Nelson di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (16/5).

Ia menuturkan majelis telah melihat bukti luka sayatan berdasarkan hasil visum Rumah Sakit Pertamina. Hasil visum membuktikan terdapat bekas luka benda keras di bagian tangan anak tersebut. Meskipun terdakwa kata dia menyangkal tidak pernah memukul, menyudutkan rokok, dan menggoreskan benda tajam kepada anaknya.

Ia juga menyayangkan sikap terdakwa yang terkesan tidak menyesali perbuatannya. Padahal apa yang telah dilakukan terdakwa kepada korban telah menyisakan trauma yang berat.

"Anak terdakwa trauma dan terdakwa tak menyesali perbuatannya. Menimbang korban mengalami trauma berat, maka majelis hakim akan memutuskan lebih berat," ungkapnya.

Diketahui Sharon telah melakukan penganiyaan kepada anaknya sendiri  diduga sejak anak tersebut masih kecil. Lantas sang anak kabur ke rumah tetangganya. Tetangga yang merasa prihatin atas kondisi anak tersebut, segera melaporkan kasus tersebut pada komisi perlindungan anak dan Polres Metro Jakarta Selatan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement