REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Presiden Joko Widodo mengenalkan manajemen blusukan di pemerintahannya dalam pidato saat Asian Leadership Conference (ALC) di The Shilla Hotel, Seoul.
"Kita telah menyebut istilah bagi semua upaya saya meninjau langsung dengan blusukan yang diterjemahkan ke Bahasa Inggris 'management by walking around," kata Jokowi, Selasa (17/5).
Konferensi tersebut dibuka oleh Presiden Park Geun-hye dan dihadiri sejumlah pembicara utama antara lain wakil presiden Iran serta mantan Presiden AS George W Bush.
Presiden telah memaparkan sejumlah upaya yang dilakukan untuk membenahi permasalahan saat masih menjadi Wali Kota Solo dan Gubernur Jakarta yang antara lain mengoordinasikan pedagang kaki lima serta pembuangan sampah. Jokowi juga menyampaikan inovasi dibutuhkan untuk menciptakan peningkatan daya saing bagi Indonesia.
Presiden mengatakan kesenjangan antara masyarakat kaya dengan miskin akan menimbulkan kecemburuan sosial yang berpotensi memicu ekstrimisme dan terorisme.
"Ketidaksetaraan sosial dapat merusak kepercayaan diri ekonomi dunia. Kita harus mengakui kita telah memiliki cukup inovasi dalam teknologi dan bisnis namun kita butuh inovasi dalam praktik sosial serta inovasi pemikiran di pemerintah," kata Jokowi.
Presiden Joko Widodo menghadiri konferensi internasional yang diselenggarakan oleh harian The Chosun Ilbo tersebut sebagai pembicara utama. Tema yang diangkat dalam konferensi itu adalah "kepemimpinan dan inovasi".
Selain Jokowi, tokoh internasional yang menjadi pembicara utama dalam konferensi itu adalah wakil presiden Iran dan mantan presiden AS George W Bush.
Usai konferensi tersebut, Jokowi diagendakan mengunjungi Taman Makam Pahlawan di Memorial Tower untuk mengheningkan cipta bagi pahlawan Korsel yang gugur.