REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Presiden Joko Widodo dianugerahi sebagai warga kehormatan Kota Seoul, Korea Selatan oleh Walikota Seoul, Park Won-soon.
"Alasannya jelas karena selalu dekat dengan rakyat," kata Park saat menyampaikan sambutannya di Museum Sejarah Korea, Seoul, Selasa (17/5).
Dalam pertemuan itu, Presiden disambut oleh Park di lobby museum pada sekitar pukul 13:40 waktu setempat. Sejumlah pejabat yang mendampingi Presiden antara lain Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Kepala Staf Presiden Teten Masduki dan Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi.
Masyarakat Seoul, ujar Park, mengenal Presiden Jokowi dengan sebutan "Bang Jokowi". Menurut Park, pemerintah Seoul memberi penghargaan kepada "Bang Jokowi" karena dekat dan berkomunikasi dengan baik kepada masyarakat di Indonesia.
Park menambahkan Kota Seoul memiliki banyak kerja sama dengan kota-kota di Indonesia.
"Ada pepatah di Indonesia yang saya tahu berat sama dipikul ringan sama dijinjing. Itu yang ingin saya kembangkan di antara Solo dan Jakarta," kata Walikota Park.
Sementara itu, Presiden Jokowi menyampaikan apresiasinya kepada warga Kota Seoul melalui Walikota Park.
"Ini menunjukkan persahabatan yang erat antara Indonesia dan Republik Korea sekali lagi terima kasih," kata Jokowi.
Presiden mengatakan dirinya telah berdiskusi dengan Walikota Seoul mengenai pembenahan perkotaan seperti banjir dan kemacetan.
"Pada saat menjadi gubernur di Jakarta saat itu, sebenarnya saya ingin belajar untuk mengatasi macet dan banjir ke Kota Seoul karena Kota Seoul adalah Sister City dengan Jakarta," jelas Jokowi.
Seusai agenda penganugerahan tersebut, Presiden akan melakukan pertemuan dengan Gubernur Provinsi Gyeongsangbuk-do, Kim Kwan-yong. Pada pukul 15.40 waktu setempat, Jokowi akan berkunjung ke Ajou University dan menerima penghargaan dari Asia Journalist Association (AJA).