Rabu 18 May 2016 06:17 WIB

Yusril Tolak Dicalonkan Jadi Cawagub

Ilustrasi  Yusril Ihza Mahendra. (Republika /Mardiah)
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi Yusril Ihza Mahendra. (Republika /Mardiah)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ketua Umum DPP Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra menolak untuk dicalonkan menjadi wakil gubernur DKI Jakarta pada pemilihan kepala daerah 2017 yang akan datang. Yusril yang juga pernah menjabat sebagai menteri kehakiman ini hanya ingin dicalonkan menjadi calon gubernur.

Yusril, yang mengikuti tes penjaringan bakal calon gubernur Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), menegaskan hal tersebut setelah menyambangi kantor DPP Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (17/5).

"Saya sudah ditanya dalam wawancara, kalau diajukan sebagai orang kedua bagaimana?" kata Yusril di kantor Dewan Perwakilan Pusat PDIP di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa. "Saya tidak bersedia, karena saya mau maju sebagai gubernur DKI bukan wakil," tambah dia. 

Saat ini, Yusril masih menunggu keputusan sejumlah partai, termasuk PDIP, yang mungkin akan mencalonkannya menjadi gubernur saat Pilkada DKI 2017.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement