Rabu 18 May 2016 11:52 WIB

Kemensos Tangani Masyarakat Miskin dan Rentan dengan Pemda

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Winda Destiana Putri
Kemiskinan
Foto: Edwin/Republika
Kemiskinan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Plt Dirjen Rehabilitasi Sosial Hartono Laras mengatakan, penanganan terhadap masyarakat miskin dan rentan secara sosial menjadi pekerjaan rumah bersama, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah kabupaten/kota dan provinsi.

 

"Komitmen Kementerian Sosial sesuai tugas dan fungsi yakni penanganan masyarakat miskin dan rentan, bersinergi dengan pemda di seluruh Indonesia," ujarnya, Rabu (18/5).

Implementasi terkait penanganan masyarakat miskin dan rentan dalam cakupan kerja penanganan anak jalanan, Orang Dengan HIV/Aids (ODHA), penanganan Napza, serta Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemda. Dalam UU No 23 Tahun 2014 disebutkan  bahwa satu dari enam urusan wajib Pemda terkait urusan sosial. Namun, dalam praktiknya masih membutuhkan sinkronisasi dengan kementerian/lembaga terkait.

"Kami memahami UU No 23 tentang Pemda, sebagai tindak lanjut dari kebijakan pemerintah terkait dengan otonomi daerah  sehingga dengan sinkronisasi bisa diminimalisir gesekan di lapangan," ujar Hartono.

 

Di Kemensos, implementasi dari undang-undang tersebut khususnya terkait penganggaran berada di Direktorat Jenderal (Ditjen) Rehabilitasi Sosial (Rehsos), baik berbasis pelayanan sosial di dalam maupun luar panti. Kemensos tetap menganggarkan melalui Ditjen Rehsos dalam upaya memberikan pelayanan terhadap masyarakat, baik dalam maupun luar panti.

 

Apapun penafsiran terhadap UU No 23 Tahun 2014, Kemensos berpijak pada tujuan negara hadir di tengah-tengah masyarakat, sesuai tugas dan fungsi Kemensos yaitu memberikan pelayanan sosial bagi masyarakat miskin dan rentan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement