REPUBLIKA.CO.ID, MAUMERE -- Pelaksanaan balap sepeda internasional Tour de Flores 2016 telah memasuki etape kedua dari Maumere menuju Ende. Kejuaraan yang sudah masuk kalender federasi balap sepeda dunia atau UCI ini diharapkan menjadi kebangkitan balap sepeda dari timur.
Harapan kebangkitan balap sepeda dari wilayah timur Indonesia itu disampaikan oleh Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI) Raja Sapta Oktohari sebelum pelepasan di etape dua di Maumere, Nusa Tenggara Timur, Jumat.
"Sebelumnya kejuaraan disini belum pernah ada. Ini adalah momen. Apalagi sudah menjadi kejuaraan internasional. Makanya kami akan terus mendorong kegiatan ini sebagai momen kebangkitan balap sepeda dari Timur," kata pria yang akrab dipanggil Okto itu.
Apa yang disampaikan oleh nomor satu di PB ISSI ini bukan tanpa alasan. Sebuah kejuaraan merupakan salah satu syarat yang dipenuhi jika ingin meningkatkan sebuah prestasi. Selain kejuaraan, yang harus segera dipenuhi adalah atlet, pelatih, commissaire, lokasi kejuaraan atau venue baru organisasi.
Tour de Flores yang baru pertama digelar ini adalah salah satu bentuk konkret yang harus segera didukung dengan syarat yang telah ditetapkan. Dengan adanya kejuaraan kategori 2.2 ini diharapkan menjadi rangsangan bagi masyarakat timur menyukai salah satu olahraga prestasi ini.
"Setelah atlet, pelatih, commissaire, venue dan kejuaraan. Selanjutnya baru membentuk organisasi. Selama ini disini (NTT) belum ada. Makanya akan kami dorong pembentukan pengurus provinsi (pengprov) ISSI NTT karena kegiatan sudah ada," kata pria yang getol melakukan perbaikan organisasi balap sepeda Indonesia itu.
Kedepan, kata dia, pengprov ISSI NTT bersama dengan PB ISSI serta pemangku kepentingan lain diharapkan menjadi bagian penting pada balapan yang tahun ini yang dimulai dari Larantuka, Flores Timur dan akan finish di Labuanbajo, Manggarai Barat.