Ahad 22 May 2016 23:30 WIB

Sendratari Roro Jonggrang Ditampilkan di Cina

Sendratari Roro Jonggrang di Pelataran Candi Ratu Boko, Yogyakarta
Foto: ROL/Winda Destiana
Sendratari Roro Jonggrang di Pelataran Candi Ratu Boko, Yogyakarta

REPUBLIKA.CO.ID, HARBIN -- Mahasiswa dari beberapa negara menampilkan sendratari Roro Jonggrang yang dibawakan. Sebanyak 29 mahasiswa dari beberapa negara menampilkannya di Kota Harbin, Cina, Ahad (22/5) malam. Pementasan tersebut merupakan bagian dari kegiatan pantas seni dan budaya yang rutin diadakan Perhimpunan Pelajar Indonesia Tiongkok (PPIT) Harbin setiap tahun.

Seperti pentas seni dan budaya yang pernah digelar, lakon Roro Jonggrang yang dikemas dalam bentuk teaterl musikal juga melibatkan pelajar asing. Pementasan tersebut melibatkan 29 mahasiswa, 16 di antaranya dari Thailand, Cina, Bangladesh, Rusia dan Nigeria.

"Untuk setiap kegiatan pentas seni dan budaya, kami memang melibatkan rekan dari negara lain, karena mahasiswa Indonesia 'kan juga tidak banyak. Begitu pun jika kelompok mahasiswa negara lain membuat kegiatan serupa, kami juga dilibatkan. Saling membantu," ungkap Ketua PPIT Harbin, Herline.

Pementasan dilengkapi dengan pencahayaan, tata suara, dan penataan panggung, termasuk latar panggung bersuasana Balairung Kerajaan Baka, dan ribuan candi termasuk kompleks Candi Prambanan. Lakon itu ditampilkan dalam bahasa Inggris dengan subtitle bahasa Mandarin yang ditampilkan di layar LED di sisi kanan dan kiri panggung, guna memudahkan penonton memahami alur cerita.

Atase Pendidikan KBRI Beijing Priyanto Wibowo mengatakan lakon Roro Jonggrang hanyalah sebagian kecil dari cerita legenda Indonesia. Pertunjukkan Roro Jonggrang diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya di Pusat Kegiatan Mahasiswa Instititut Teknologi Harbin, dan dihadiri sekitar 200 mahasiswa dari berbagai negara.

"Indonesia memiliki ragam budaya yang kaya, begitu pun legenda budaya yang dimilikinya. Roro Jonggrang tidak bisa mewakili kebudayaan Indonesia yang sangat beragam," katanya.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement