Senin 23 May 2016 15:19 WIB

Kunjungi Hiroshima, Obama tak akan Minta Maaf

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Teguh Firmansyah
Korban selamat, Keiko Ogura, mengatakan, bom Hiroshima dan Nagasaki adalah kejahatan perang.
Foto: reuters
Korban selamat, Keiko Ogura, mengatakan, bom Hiroshima dan Nagasaki adalah kejahatan perang.

REPUBLIKA.CO.ID,  TOKYO -- Presiden Amerika Serikat Barack Obama tidak akan meminta maaf atas bom atom Hiroshima pada kunjungan monumentalya pekan ini. Hal itu dikatakannya kepada lembaga penyiaran publik Jepang NHK dalam sebuah wawancara seperti dilansir Channel News Asia, Senin (23/5).

Ketika ditanya apakah permintaan maaf akan dimasukkan dalam sambutannya di sana, Obama mengatakan: "Tidak, karena saya pikir di tengah-tengah perang para pemimpin membuat segala macam keputusan,".

Ia mengatakan, itu pekerjaan sejarawan untuk mengajukan pertanyaan dan memeriksa mereka. "Tapi saya tahu sebagai seseorang yang kini telah duduk di posisi (presiden) ini selama tujuh setengah tahun terakhir, bahwa setiap pemimpin membuat keputusan yang sangat sulit, terutama selama waktu perang," jelas Obama.

Obama akan menjadi presiden AS pertama yag mengunjungi Hirosima. Di kota tersebut, AS menjatuhkan bom atom pada 6 Agustus 1945 dan menewaskan sekitar 140 ribu orang. Kota selatan Nagasaki terkena bom kedua tiga hari kemudian, menewaskan 74 ribu orang. 

Baca juga, Obama Bakal Jadi Presiden AS Pertama yang Kunjungi Hiroshima.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement