Selasa 24 May 2016 06:17 WIB

Aktivis: Pertahankan Risma Memimpin Surabaya

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini berbagi pengalaman memimpin birokrasi di hadapan para PNS dan Kepala Desa di Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini berbagi pengalaman memimpin birokrasi di hadapan para PNS dan Kepala Desa di Kabupaten Batang, Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Solidaritas Aktivis Surabaya menyatakan sikap untuk tetap mempertahankan Tri Rismaharini sebagai Wali Kota Surabaya sampai akhir jabatannya.

"Kami akan tetap mempertahankan Bu Risma untuk tetap memimpin Surabaya. Saat ini ada upaya untuk mendorong dan memasang bu Risma untuk masuk dalam Pilkada Jakarta," kata Aktivis SAS Yanto Ireng saat mendatangi Balai Kota Surabaya, Senin (23/5).

Menurut dia, pihaknya meminta elit politik tidak seenaknya mencomot Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menjadi Cagub di Jakarta. Ia menegaskan, seharusnya semua mengacu pada perundang-undangan, dimana pilkada digelar setiap lima tahun sekali.

Maka, lanjut dia, sudah menjadi tanggung jawab moral seorang kepala daerah menyelesaikan masa tugasnya. "Jadi kepala daerah bukan boneka atau milik parpol, karena sudah menjadi milik masyarakat," katanya.

Apalagi, kata dia, ia bersama warga lainnya menjadi tim sukses Bu Risma saat Pilkada Surabaya 2015. Maka sudah sewajarnya, mereka mempertahankan wali kota perempuan tersebut.

"Selama ini Risma telah berhasil memajukan Kota Surabaya seperti membuat taman, pendidikan dan kesehatan gratis," katanya.

Mereka membawa spanduk di antaranya bertuliskan "Stop syahwat kekuasaaan, Jangan nodai kedaulatan rakyat", "Arek Suroboyo masih cinta Bu Risma".

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement