Selasa 24 May 2016 18:14 WIB

Darmin: Impor untuk Jaga Stabilitas Harga Pangan

Red: M Akbar
Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution (kiri) didampingi Seskab Pramono Anung (kanan) memaparkan hasil rapat terbatas membahas Penurunan Angka Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (16/3).
Foto: Antara/Yudhi Mahatma
Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution (kiri) didampingi Seskab Pramono Anung (kanan) memaparkan hasil rapat terbatas membahas Penurunan Angka Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (16/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan impor bahan makanan bisa dilakukan pemerintah untuk menjaga stabilitas harga kebutuhan pangan menjelang bulan puasa yang jatuh pada awal Juni 2016.

"Kita tugaskan BUMN untuk melakukan impor agar harganya bisa ditekan turun, khususnya menghadapi bulan puasa dan Lebaran," kata Darmin seusai memimpin rapat koordinasi harga pangan di Jakarta, Selasa (24/5).

Darmin mengakui beberapa harga pangan sedang neiak seperti daging sapi maupun bawang merah hingga akhir Mei 2016, meskipun ada harga komoditas yang sedang menurun seperti beras maupun cabai karena sedang memasuki masa panen.

Namun, katanya, untuk menjaga pasokan dan upaya stabilisasi harga, pemerintah ingin melakukan impor agar tidak ada kelangkaan bahan makanan yang bisa menimbulkan keresahan masyarakat dan harganya tidak melambung terlalu tinggi.

"Kita sebetulnya kalau untuk menjaga harga sudah memiliki kebijakan berapa yang perlu diimpor. BUMN sudah ada yang ditugaskan untuk melakukan impor, walaupun swasta bisa juga melakukan impor," ujar Darmin.

Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Panggah Susanto menambahkan kemungkinan impor bahan pangan akan dilakukan karena harga komoditas tertentu di tingkat eceran sedang mengalami kenaikan akibat dugaan pasokan yang terbatas.

"Masalahnya harga masih tinggi, kalau suplai ada tapi harga masih tinggi, berarti ada yang tidak pas. Misalnya harga bawang sudah Rp40 ribu, ini berarti ada yang mempermainkan karena seharusnya harga tidak segitu," ujarnya.

Menurut Panggah, menjaga kebutuhan permintaan dan penawaran bahan makanan harus dilakukan agar harga-harga pangan tidak berfluktuasi terlalu tinggi, terutama menjelang puasa dan Lebaran.

"Kalau harga terlalu tinggi pasti ada impor untuk semua komoditas, kesimpulannya begitu," tegasnya.

Rapat koordinasi tersebut mengambil keputusan bahwa Kementerian Perdagangan dan Bulog akan mengambil berbagai langkah untuk melakukan stabilisasi harga pangan dengan menyiagakan pasokan, agar harga daging sapi diupayakan mencapai Rp80.000-Rp85.000 per kilogram dan harga gula tidak melebihi Rp12.500 per kilogram.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement