Jumat 27 May 2016 01:00 WIB

Wow, Merek Lokal Ini Tembus Pasar Internasional

Red: M Akbar
Indomie
Indomie

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indomie menempatkan dirinya sebagai merek yang paling sering dipilih oleh konsumen Indonesia sepanjang tahun lalu. Selain itu, merek ini berhasil juga menarik pangsa pasar yang besar di negara asing seperti Malaysia, Turki, Vietnam dan Nigeria.

Hasil tersebut didapat dari riset yang dilakukan Kantar Worlpanel yang dirilis pada Kamis (26/5) di Jakarta. Riset tersebut didapat dari sampel 5.680 rumah tangga yang mewakili 85 persen dari seluruh rumah tangga di area urban Indonesia. Survei ini dilakukan selama setahun pada periode November 2014-November 2015.

''Penjualan internasional yang luas merupakan salah satu faktor pendukung performance dari Indomie. Disamping itu, sertifikat halal juga menjadikan produk ini sebagai merek halal mie instan terbesar di dunia,'' kata Lim Soon Lee, general manager Kantar Worldpanel Indonesia.

Lim menambahkan, selain Indomie, Mie Sedap menduduki peringkat kedua untuk brand footprint di Indonesia. Ini tidak mengherankan, kata dia, karena mie instan merupakan kategori yang memiliki jumlah pembeli sangat besar dan dibeli paling sering oleh konsumen di Indonesia, yaitu hampir seminggu sekali,'' jelasnya.

Sementara itu untuk produk internasional, Lim mengungkapkan, Coca Cola masih tetap mempertahankan posisi di tempat teratas sebagai merek yang paling sering dipilih oleh konsumen di dunia. Ia menngungkap ada lebih dari 45 persen rumah tangga di dunia pernah membeli Coca Cola dan dibeli sekitar 13 kali dalam setahun.

''Coca Cola menjadi merek yang paling sering dipilih di 10 negara, termasuk Amerika Serikat, Meksiko, Central America dan beberapa negara lainnya,'' katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement