REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Wakil Wali Kota Depok Pradi Supriatna mengimbau agar setiap unsur masyarakat, seperti keluarga bersama dengan pemerintah agar bekerja sama dalam mengintensifkan program Keluarga Berencana (KB) di Kota Depok.
"Pertumbuhan angka kelahiran di Kota Depok mencapai 2,3 persen dalam setiap tahun. Tentu hal tersebut berpengaruh dalam beberapa aspek di masyarakat, diantaranya adalah ekonomi dan kesehatan," ujar Pardi pada acara penyuluhan KB Kesehatan di Aula lantai 1 Gedung Balaikota Depok, Jumat, (27/5).
Pradi menyampaikan, salah satu contoh mengenai dampak dari pertumbuhan angka kelahiran, seperti pekerjaan, pendapatan dan pelayanan kesehatan yang dimungkinkan akan mengalami kendala. "Angka kelahiran sekitar 2,3 persen per tahun, sementara pertumbuhan penduduknya mencapai empat persen per tahun. Ini merupakan selisih yang jauh, di mana kita bersama-sama harus menyikapinya," ucap dia.
Terkait hal tersebut, adanya urbanisasi atau perpindahan masyarakat desa ke kota yang berpengaruh terhadap pertumbuhan penduduk tidak dapat dibatasi atau bahkan dihentikan. "Adanya urbanisasi memang berpengaruh terhadap pertumbuhan penduduk, namun pemerintah tetap tidak bisa membatasi atau bahkan menghentikannya," kata dia.
Pradi berkata, hal tersebut masih dapat ditangani melalui adanya kerja sama antara pemerintah dengan setiap elemen masyarakat dalam mengintensifkan program KB di Kota Depok. Ia juga akan menggerakan aparatur negara seperti Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Polisi Republik Indonesia (POLRI) dalam membantu upaya tersebut.
"Semua masih bisa kita tangani dengan adanya kerjasama antara pemerintah dengan masyarakat dalam mengintensifkan program KB yang ada di Kota Depok ini. Selain itu, kami akan menggerakan TNI dan POLRI untuk meng-coverage upaya itu," ucap Pradi.