Senin 30 May 2016 17:40 WIB

Bawang Impor tak Laku di Bekasi

Rep: c38/ Red: Ani Nursalikah
Pekerja sedang mengupas bawang merah di pasar Induk, Jakarta.
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Pekerja sedang mengupas bawang merah di pasar Induk, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Penawaran komoditas bawang impor mulai masuk ke pasar-pasar tradisional di Kota Bekasi, Jawa Barat. Kendati demikian, para pedagang di Pasar Baru Bekasi, Jalan Haji Juanda, Kecamatan Bekasi Timur mengaku tidak menjual komoditas tersebut karena tidak laku di pasaran.

Kepala Pasar Baru Bekasi, Nadih menyatakan penawaran bawang impor pernah masuk sekitar tiga bulan silam. Penawaran tersebut masuk bersama beberapa komoditas lain, termasuk daging sapi. Diakuinya, harga bawang impor tersebut relatif lebih murah dibanding bawang lokal.

Akan tetapi, menurut Nadih, penawaran tersebut tidak sampai membuahkan kesepakatan dengan para pedagang. "Memang ada masuk tiga bulan lalu, tapi tidak sampai transaksi. Baru hanya nego-nego," kata Nadih, kepada Republika.co.id, Senin (30/5).

Saat ini, harga bawang di Pasar Baru Bekasi stabil di kisaran cukup tinggi. Harga bawang merah sebesar Rp 45 ribu, sedangkan harga bawang putih mencapai Rp 50 ribu.

Salah satu pedagang bawang di Pasar Baru Bekasi, Darsinah (47 tahun) membenarkan bawang impor sudah mulai masuk ke pasaran kira-kira sebulan yang lalu. Harga bawang impor ini jauh lebih murah dibanding bawang lokal, bahkan bisa mencapai Rp 25 ribu saat harga bawang lokal Rp 40 ribu. Tapi, Darsinah mengaku tidak menjual komoditas tersebut karena kurang pembeli.

"Sudah masuk, tapi enggak ada pembeli. Enggak enak, kurang sedap," ujar Darsinah.

Rendahnya harga bawang impor menurut dia tidak membuat konsumen tergoda membeli bawang impor. Darsinah tetap lebih suka membeli bawang dari Pasar Induk Cibitung atau Kramat Jati.

Ia menambahkan, harga bawang terus merangkak naik dalam tiga bulan terakhir. Apabila stabil, harga bawang biasanya hanya Rp 25 ribu. Kenaikan harga terakhir mencapai 10 persen. Kondisi itu dia nilai dapat mengurangi daya beli masyarakat menyambut Ramadhan.

Selain harga bawang, harga sejumlah barang kebutuhan pokok seperti beras, minyak, gula, dan tepung mulai naik secara perlahan-lahan. Harga cabai tercatat stabil, sementara sejumlah sayur mayur mengalami kenaikan dalam dua pekan terakhir.

 

Baca: Petani Berharap Pemerintah tak Impor Bawang Merah

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement