Rabu 01 Jun 2016 23:25 WIB

Puluhan Tokoh Nasional Hadiri Acara Indonesia Bersyukur

Berbagai tokoh nasional menghadiri acara Indonesia Bersyukur di Tugu Proklamasi pada Rabu (1/6).
Berbagai tokoh nasional menghadiri acara Indonesia Bersyukur di Tugu Proklamasi pada Rabu (1/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puluhan tokoh nasional dan pimpinan 31 ormas sosial keagamaan, pemuda, dan mahasiswa berbaur dengan ribuan rakyat dalam acara Indonesia Bersyukur dengan rangkaian gelaran budaya, untuk merayakan ditetapkannya tanggal 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila.

Hadir dalam acara yang digelar di Tugu Proklamasi, antara lain presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj, Koordinator Presidium KAHMI Mahfud MD, Mendagri Tjahjo Kumolo, Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly, Ketua Umum PA GMNI Ahmad Basarah, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, dan Koordinator Pelaksana Indonesia Bersyukur Saifullah Yusuf.

Adapun acara tersebut diisi dengan penampilan reog dan wayang kulit dengan lakon 'Mbangun Candi Saptoargo', dengan delapan dalang yang dikoordinasikan Beguq Purnomo Sidi. Sebelum dimulainya pagelaran wayang, beberapa tokoh didaulat memberikan sambutan mengenai ditetapkannya 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila melalui keputusan presiden (Keppres) yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dalam rangkaian acara juga diisi pernyataan bersama yang dibacakan enam pimpinan ormas. Kemudian, Megawati menyerahkan buku Di Bawah Bendera Revolusi, dan menyerahkan patung Bung Karno kepada tujuh perwakilan ormas. Dan sebelum dimulainya pagelaran wayang, Megawati didampingi Saifullah Yusuf, Tjahji, dan Yasonna menerima gunungan wayang secara simbolik dari dalang Beguq Purnomo Sidi.

Begug dalam sambutannya menyatakan, lakon wayang yang dipilih bisa dimaknai sebagai upaya membangun peninggalan leluhur dalam konteks saat ini, yaitu Pancasila untuk diaplikasikan dalam upaya menjaga NKRI dan Kebhinekaan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement