Sabtu 04 Jun 2016 00:22 WIB

Dikeroyok Orang tak Dikenal, Tokoh Ormas Lasykar Bali Tewas

Rep: Ahmad Baraas/ Red: Bayu Hermawan
Mayat (ilustrasi)
Foto: www.pollsb.com
Mayat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Kepala Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah Denpasar, dr Dudut Rustyadi menyebutkan kematian tokoh Ormas Dewa Gde Artawan alias AJik Satria (51), karena bacokan dan tusukan.

"Dari hasil pemeriksaan luar, ada beberapa luka tusuk dan bacokan di dada kanan korban," katanya kepada Republika.co.id, Jumat (3/6) malam.

Dudut melanjutkan dari hasil pemeriksaan luar, ditemukan luka tusuk pada dada kanan korban, lengan kanan, paha kanan bagian atas, paha kanan bagian luar dan punggung sisi kiri.

Selain itu ada juga luka bacok pada lengan atas kanan, lengan atas kiri, daerah pantat, dan tungkai bawah. "Korban saat ini ada di RSUP. Kami masih menunggu apakah, korban akan diotopsi atau tidak," ujarnya.

Tokoh Ormas Lasykar Bali, Dewa Gede Artawan  alias Ajik Satria asal Tembuku, Kabupaten Bangli, tewas di pekarangan rumah warga di Desa Batuan, Sukawati, Gianyar, Jumat (3/6) siang.

Dia dikeroyok sejumlah orang tak dikenal, yang menutupi wajahnya dengan cadar. Kejadiannya sekitar 14.00 Wita, saat korban mengendarai sepeda motor berboncengan dengan Komang Budi asal Desa Batubulan, Sukawati. Keduanya berencana bepergian ke Denpasar, sepulang dari melayat di Kota Gianyar.

Diduga korban dibuntuti oleh orang tak dikenal dengan tiga mobil.  Hingga di Jalan raya Batubulan, korban diserempet dan terjatuh. Komang Budi  rupanya tidak menjadi target, dan hanya dipukuli. Sementara Ajik Satria terus dikejar hingga masuk ke rumah-rumah penduduk.

Karena korban bertato dan mengenakan kaus bergambar lambang Lasykar Bali yakni gambar Trisula, pengeroyokan Ajik Satria dikait-kaitkan dengan permusuhan antar Ormas di Bali. Namun Polda Bali masih menyelidiki pelaku maupun motif pembunuhan tersebut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement