REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Polresta Sleman masih terus melakukan penyelidikan terhadap sejumlah saksi dalam kasus pengeroyokan terhadap seorang media officer Madura United saat pertandingan antara PSS Sleman melawan Madura United, yang terjadi pada Ahad (24/9/2023).
Kapolres Sleman Kombes Pol Yuswanto Ardi mengatakan pihaknya sudah melakukan pemanggilan terhadap sejumlah saksi. "Saksi yang kita periksa sudah empat," kata Ardi, di Mapolresta Sleman, Senin (9/10/2023).
Dikatakan pelaku kemungkinan lebih dari satu orang. Ia juga memastikan pelaku merupakan oknum suporter PSS Sleman.
"Pastinya kalau yang jadi korban Madura United nggak mungkin suporter Madura United," ujarnya.
Ia lantas menuturkan, pemanggilan saksi telah dilakukan pekan lalu. Sampai saat ini belum ada tersangka yang ditetapkan.
"Kita sudah laksanakan klarifikasi, persesuaian bukti-bukti yang telah kita dapatkan dengan saksi-saksi yang ada dan kita nanti akan segera menetapkan tersangka yang akan kita lanjutkan ke penyelidikan selanjutnya," ujar dia.
Sebelumnya, diketahui telah terjadi pengeroyokan terhadap media officer Madura United seusai pertandingan antara PSS Sleman melawan Madura United di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Ahad (24/9/2023).
Pengeroyokan oleh sekelompok suporter tersebut terjadi pada saat Madura United menghadiri press conference di ruang Presscon Stadion Maguwoharjo.