REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perdagangan Thomas Lembong menyebut harga beras nasional yang relatif stabil saat ini karena diselamatkan oleh impor tahun lalu.
Dia menjelaskan, pemerintah telah memutuskan untuk mengimpor 1,5 juta ton beras pada 2015 lalu sebagai langkah antisipatif. Menurut Thomas, kebijakan tersebut terasa sangat optimal karena membuat cadangan beras di Bulog saat ini menjadi 2,1 jua ton, alias mencukupi.
"Kalau tahun lalu kita tidak impor 1,5 juta ton, bayangkan berapa stok beras sekarang. pasti minim sekali," ucapnya di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (8/6).
Selain karena impor, sambung dia, tahun lalu juga pemerintah bersama Bulog giat menyerap gabah dari petani. Kebijakan-kebijakan antisipatif di tahun lalu tersebut memungkinkan pemerintah melakukan operasi pasar untuk menurunkan harga beras, terutama beras medium.
"Cadangan kita sekarang mencukupi. Saat operasi pasar kita bisa tekan harga, kita bisa guyur pasar karena stoknya ada. Itu kebalikan dari kondisi di daging sapi," kata Thomas.
Berbicara terpisah, Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyatakan bahwa harga beras saat ini bahkan sudah turun tiga persen di tingkat grosir.