Rabu 08 Jun 2016 22:41 WIB

Antisipasi Maraknya Geng Motor, Polrestabes Bandung Tingkatkan Patroli

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Friska Yolanda
Razia Geng Motor (ilustrasi)
Foto: Antara
Razia Geng Motor (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kasus kejahatan yang melibatkan geng motor kembali terulang. Kebrutalan geng motor melancarkan aksinya dengan berkelompok Ahad (5/6) dini hari lalu menyebabkan seorang anggota TNI AD Pusdiklat Passus, Pratu Galang meregang nyawa.

Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Kota Bandung meningkatkan antisipasi aksi brutal geng motor dengan menyiagakan personel untuk berpatroli. Hal ini disampaikan Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polrestabes Bandung AKBP M. Joni.

Joni mengatakan sudah berkoordinasi dengan seluruh polsek untuk menyiagakan petugas berpatroli. Terutama, di wilayah-wilayah yang dianggap rawan kejahatan geng motor.

"Tentu kita selalu antisipasi dengan patroli para petugas. Polrestabes juga sudah memerintahkan polsek-polsek untuk meningkatkan patroli. Kayak di kawasan Bandung Timur yang rawan geng motor," kata Joni kepada Republika.co.id, Rabu (8/6).

Pihaknya tak hanya patroli geng motor yang melakukan aksi kriminal, tetapi juga pemantauan kegiatan warga yang masih banyak melakukan balapan liar seperti di Monumen Perjuangan ataupun di sekitar Cikutra.

"Sejak dua pekan lalu kita memantau dan merazia di sekitar Monumen Perjuangan dan di Cikutra yang banyak balapan motor, termasuk kelompok geng motor," ujarnya.

Geng motor yang kerap meresahkan tidak dapat langsung ditindak dengan pidana dengan tujuan menghilangkan keberadaannya. Pasalnya, kepolisian hanya dapat menindak setelah adanya tindak pidana yang dilakukan seperti penganiayaan.

Oleh karenanya, kepolisian mengupayakan pencegahannya dengan meningkatkan patroli. Sehingga tidak lagi banyak geng motor beraktivitas pada malam hari.

"Kebanyakan mereka (geng motor) itu kan anggotanya pengangguran. Jadi, banyak aktivitas di malam hari mereka nongkrong, ngumpul. Kemudian kadang ada hal yang bikin tersinggung sedikit langsung panas," tuturnya.

Ia mengungkapkan, dalam beberapa tahun terakhir, kasus kejahatan yang melibatkan geng motor cenderung menurun. Hal ini disebutnya karena intensifnya patroli yang dilakukan petugas.

"Hanya, untuk kasus Pratu Galang, kita masih selidiki kenapa bisa terjadi," ujarnya.

Saat disinggung kasus Pratu Galang, Joni mengatakan kasusnya belum dilimpahkan. Namun, kasus yang terjadi di Jalan Rajawali yang merupakan perbatasan Kota Bandung dan Kota Cimahi itu akan segera ditangani Polrestabes Bandung. 

 

Baca juga:

Anggota TNI Tewas Ditusuk Anggota Geng Motor

Polisi dan TNI Buru Pelaku Penusukan Pratu Galang

Kang Emil tak Mau Aksi Kejahatan Geng Motor Kembali Marak

Menhan Minta Geng Motor Ditindak Tegas

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement