Jumat 10 Jun 2016 09:41 WIB

Wisata Halal Bisa Tarik Keuangan Syariah

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Ilustrasi Wisata Halal. (Republika/Mardiah)
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi Wisata Halal. (Republika/Mardiah)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG PARIAMAN -- Dengan kaitan hulu ke hilir, wisata halal bisa menjadi penarik keuangan syariah. Penciptaan ekosistem sektor ini akan secara alami membuka peluang akses aliran modal.

Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Muliaman D Hadad menjelaskan, wisata halal adalah industri yang punya kaitan panjang hulu ke hilir, mulai dari transportasi hingga pengembangan objek wisata. Belum lagi lapangan kerja baru yang tercipta.

Wisata halal harus dilihat terintegrasi. Saat pariwisata bertemu keuangan, ekonomi masyarakat bergerak dan tercipta siklus ekonomi.

''Kalau program pemerintah dengan program daerah berkaitan, secara alami ekonomi masyarakat akan hidup. Kalau tidak, bank tidak mau beri pembiayaan. Ini bisa jadi perhatian pemerintah daerah,'' tutur pria yang juga Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) itu dalam diskusi publik MES Sumatra Barat di Kantor Bupati Padang Pariaman, Kamis (9/6).

Beberapa daerah ditetapkan jadi destinasi wisata halal. Dengan kemasan bagus dan alam terjaga, pariwisata bisa jadi sumber kehidupan ekonomi lokal. Yang penting, kata Muliaman, pemerintah daerah menyiapkan keterkaitan ekonomi dalam ekosistemnya.

Ekosistem ekonomi perlu model. Kalau perlu pabrik, pemerintah daerah bisa membantu mendirikan pabrik. Menurut Muliaman, hal ini memang butuh komitmen semua pihak.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement