Jumat 10 Jun 2016 19:06 WIB

BBPOM Bandung Temukan Dua Makanan Berformalin

Rep: zuli istiqomah/ Red: Taufik Rachman
Badan POM
Badan POM

REPUBLIKA.CO.ID,

BANDUNG -- Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Bandung menggelar inspeksi mendadak (sidak) di kawasan Pusdai Kota Bandung, Jumat (10/6) sore menjelang buka puasa. Hasilnya dua jenis makanan ditemukan mengandung bahan kimia berbahaya.

Jenis-jenis makanan yang dijual di Pusdai tersebut diuji menggunakan alat teskit formalin di mobil lab BBPOM langsung di lokasi.

Kepala BBPOM Abdul Rahim mengatakan dua buah jenis makanan yang dijual di kawasan Pusdai, positif mengandung formalin dan pewarna. Jenis makanan tersebut adalah mie basah dan cairan gula untuk cingcau.

"Kami mengambil sample yang secara kasat mata terlihat warnanya mencolok kemudian bahan makanan yang biasanya memakai pengawet seperti bakso," kata Abdul di Pusdai, Kota Bandung, Jumat (10/6).

Ia menyebutkan mie basah didapat petugas dari seorang penjual bakso gerobak dan positif mengandung cairan formalin.

"Kalau mie basah yang mengandung formalin, tandanya itu dia lebih kenyal. Ketika ditarik seperti karet tidak gampang putus," ujarnya.

Sementara itu, setelah diuji cairan gula pada cingcau mengandung rhodamin atau pewarna kertas. Sehingga warna yang ditampilkan lebih menarik.

Ia mengatakan makanan yang mengandung bahan kimia akan berbahaya pada kesehatan. Jika dikonsumsk dikhawatirkan ancaman berbagai penyakit yang bahkan bisa merusak organ inti tubuh seperti ginjal dan hati.

Pihaknya akan mengkonfirmasi dan memggali keterangan dari penjual terkait pembelian bahan berbahaya tersebut. Serta memberi informasi akan bahaya zat-zat yang dicampurkan ke dalam barang dagangannya itu.

Selain itu, Abdul meminta agar penjual tidak berlaku curang demi meraup keuntungan lebih. Ia juga mengimbau agar masyarakat lebih waspada dan segera melapor jika ada yang mencurigakan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement