REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG -- Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi yang akrab disapa Hendi meminta pasokan daging sapi pada H-4 atau empat hari sebelum Lebaran 1437 Hijriah ditambah.
"Kebutuhan daging untuk masyarakat Semarang mencapai sekitar 11 ton/hari, sementara rumah pemotongan hewan (RPH) yang ada hanya mampu memenuhi 4 ton," katanya di Semarang, Sabtu (11/6).
Kekurangan pasokan daging sapi dari RPH Penggaron itu, kata dia, membuat sisa kebutuhan daging sapi untuk masyarakat Kota Semarang harus mengandalkan pasokan dari luar daerah. Maka dari itu, kata dia, perlunya dilakukan pengecekan daging sapi yang dibawa dari luar kota untuk dipasarkan di Kota Semarang guna memastikan daging yang dipasarkan layak konsumsi.
Sebagaimana dilakukan Hendi beserta jajaran terkait, Sabtu dini hari, dengan mengecek mobil-mobil yang digunakan untuk mengangkut daging sapi dari luar kota yang dibawa ke Semarang. "Ada sekitar 10 unit kendaraan yang kami periksa. Kami hanya menemukan satu daging sapi yang tidak layak konsumsi karena mengandung cacing hati. Selebihnya aman," katanya. Ia mengatakan pantauan itu sebenarnya untuk mengecek kaitannya dengan isu daging sapi dicampur daging celeng (babi hutan) yang diedarkan, namun sejauh ini belum ada temuan.
Berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan daging sapi untuk masyarakat menjelang Lebaran tahun ini, Hendi meminta RPH Penggaron untuk menambah stok daging sapi mulai H-4 sampai H-1 Lebaran.
"Kami mengharapkan tidak ada pedagang yang 'mremo' (musiman) karena suplai daging berkurang. Intinya, Pemerintah Kota Semarang siap menyuplai daging sapi di pasaran," katanya.
Saat ini, kata dia, RPH Penggaron memiliki sekitar 50 ekor sapi yang setiap saat dapat dikeluarkan jika dibutuhkan untuk mencukupi kebutuhan masyarakat terhadap konsumsi daging sapi. "Untuk intervensi harga, sebenarnya kami bisa. Namun, perlu dilihat dulu dari hulu ke hilir. Persoalan yang dihadapi saat ini kan biaya penggemukan dan pakannya sudah tinggi," katanya. Hendi mengatakan Pemkot Semarang akan terus mencarikan solusi untuk menekan tingginya harga daging sapi di pasaran.