Senin 13 Jun 2016 15:32 WIB

Trump: Tak Mau Salahkan Radikal Islam, Obama Harus Mundur

Donald Trump
Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Calon kandidat presiden AS dari Partai Republik Donald Trump menyerang Presiden Barack Obama karena tak mau menyebut Radikal Islam terkait penembakan di Orlando. Trump pun menyeru agar Obama mundur.

"Dalam pidatoya hari ini, Presiden Obama secara memalukan menolak untuk menyebut 'Radical Islam'. Untuk alasan itu, ia harus mundur," ujar Trump dalam pernyataannya,  Ahad.

"Jika Hillary Clinton, setelah serangan ini tak mau menyebut 'Radikal Islam' maka ia harus mundur dari pertarungan presiden ini," katanya menambahkan.

Serangan Orlando merupakan terburuk dalam sejarah Amerika Serikat. Sebanyak 50 orang tewas dalam serangan di sebuah kelab malam pada Ahad malam.

Pelaku diketahui bernama Omar Mateen (29 tahun) asal Fort Pierce, Florida. Ia pernah diinterogasi FBI pada 2013 dan 2014, namun tak ada bukti ancaman.

Baca juga, Belum Ada Bukti Keterlibatan ISIS dalam Penembakan Orlando.

Mateen melancarkan serangan dengan menggunakan senapan serbu pada Ahad pukul 02.00 pagi. "Sepertinya ia telah mempersiapkan serangan dengan baik," ujar Kepala Polisi Orlando John Mina.

Setelah tiga jam penyanderaan, petugas masuk ke dalam kelab gay itu dan terlibat kontak senjata dengan pelaku. Tersangka berhasil dibunuh.

sumber : the Hill
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement