Selasa 16 Jul 2019 11:36 WIB

Partai Republik Terpecah Tanggapi Komentar Rasialis Trump

Sebagian anggota Partai Demokrat mengecam pernyataan rasialis dari Donald Trump.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Presiden AS, Donald Trump
Foto: EPA
Presiden AS, Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Partai Republik terpecah dalam menanggapi komentar rasialis Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terhadap anggota Kongres perempuan non-kulit putih dari Partai Demokrat. Beberapa anggota Partai Republik dengan tegas mengecam pernyataan Trump. 

Namun, politisi-politisi senior Republik menanggapinya dengan sangat hati-hati. Sebagian besar petinggi Partai Republik di Kongres memilih bungkam atau membela pernyataan Trump. 

Baca Juga

Ketua Senat Mayoritas Mitch McConnell menolak untuk membahas situasi tersebut. Padahal sebelum membuka konferensi pers ia mengatakan kepada wartawan mereka bisa bertanya tentang apa saja. Petinggi House of Representative dari Partai Republik Kevin McCarthy memberikan jawaban kabur. 

"Ini tentang ideologi, dan ideologi Partai Demokrat itu sosialis, ini perdebatan yang sudah ada sejak lama," kata McCharty, Selasa (16/7). 

Alexandria Ocasio-Cortez, Ilhan Omar, Ayanna Pressley dan Rashida Tlaib menjadi sasaran cicitan Trump di Twitter. Ia mengatakan para anggota sayap liberal-progresif Partai Demokrat itu untuk meninggalkan AS jika mereka terus mengkritik pemerintahannya. 

Sementara, beberapa politisi senior Partai Republik seperti mantan kandidat presiden tahun 2012 Mitt Romney mengecam pernyataan Trump tersebut. Di Twitter, ia mengatakan Trump telah gagal dengan sangat buruk. 

"Presiden Amerika Serikat memiliki peran yang mulia dan unik dalam menyatukan negara, menarik semua orang, apa pun ras, warna kulit, negara asal mereka, dan dalam hal ini saya kira dengan komentarnya kemarin dan lagi hari ini presiden telah gagal melakukan itu," kata Romney saat ditanya wartawan. 

Satu-satunya Senator Afrika-Amerika dari Partai Republik Tim Scott mengatakan pernyataan Trump 'serangan pribadi yang tidak dapat diterima'. Menurutnya, Trump menggunakan 'bahasa rasial yang ofensif'. 

Para anggota legislator yang berusaha dipilih kembali menilai tanggapan yang terbuka dapat membuat mereka membangun citra yang lebih baik. Senator Susan Collins yang akan menjalani beratnya pemilihan legislatif pada 2020 mengatakan komentar Trump di luar batas. 

Di satu sisi, ia juga 'sangat tidak setuju' dengan pandangan 'sayap-kiri' anggota Partai Demokrat di House of Representative. Sementara, Senator Steve Daines yang berasal dari negara bagian Montana terang-terangan membela Trump. 

"Rakyat di negara bagiannya muak dan lelah mendengar retorika anti-Amerika, anti-Semit, dari Demokrat radikal yang menyumpahi negara dan ide kami, saya bersama Donald Trump," katanya di Twitter. 

sumber : AP
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement