REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Berdasarkan jajak pendapat yang dilakukan Reuter/Ipsos dukungan simpatisan Partai Republik untuk Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump naik. Jajak pendapat itu dilakukan setelah Trump menyerang empat perempuan anggota Kongres di Twitter.
Jajak pendapat nasional yang digelar pada Senin dan Selasa itu dilakukan setelah Trump mengatakan empat anggota Kongres nonkulit putih kembali ke negara asal mereka. Hasilnya menunjukkan dukungan terhadap Trump di antara pendukung Partai Republik naik lima persen dibandingkan jajak pendapat yang digelar pada pekan lalu.
Dukungan simpatisan Partai Republik terhadapnya menjadi 72 persen. Namun, setelah cicitan rasialis tersebut Trump yang mengincar masa jabatan kedua tahun depan kehilangan dukungan dari simpatisan Partai Demokrat dan independen.
Jajak pendapat yang dirilis pada Kamis (18/7) menunjukkan hanya tiga dari 10 orang independen yang mendukung Trump, turun dari pekan lalu yang sebanyak empat orang. Angka persetujuan atau approval rating di antara simpatisan Demokrat turun sebanyak dua poin. Approval rating tersebut dihitung dari persentase orang yang setuju dengan kinerja pemerintah dikurangi orang yang tidak setuju.
Secara keseluruhan approval rating Trump tidak berubah dari pekan lalu. Menurut jajak pendapat terbaru sebanyak 41 persen rakyat AS mengatakan mereka puas atau setuju dengan performa Trump sementara 55 persen lainnya tidak setuju.
Hasilnya menunjukkan simpatisan Republik mendukung Trump dalam perselisihannya dengan badan legislatif. Pada Rabu (18/9), House of Representative yang dikuasai Demokrat meloloskan resolusi simbolik untuk mengecam komentar rasial Trump terhadap anggota Kongres dari Partai Demokrat.
Keempat anggota House itu adalah Alexandria Ocasio-Cortez, Ilhan Omar, Ayanna Pressley dan Rashida Tlaib. Semuanya warga negara AS dan tiga di antaranya lahir di sana.
Respons publik terhadap komentar rasialis pekan sebenarnya lebih baik dibandingkan saat Trump menanggapi pawai supremasi kulit putih di Charlottesville, Virginia 2017. Ketika itu ia mengatakan kedua belah pihak yang bentrok 'orang-orang yang sangat baik'.
Satu pekan setelah kejadian Chorlottesville angka approval rating Trump turun 10 poin. Profesor ilmu politik dan kajian Afrika-Amerika di University of Michigan Vincent Hutchings mengatakan kali ini ketika simpatisan Demokrat dan independen melihat sinyal yang jelas interoleransi dalam diri Trump, simpatisan Rapublik melihat dengan cara yang berbeda.
"Untuk simpatisan Republik, Trump sesederhana mengatakan 'hei jika kamu tidak suka Amerika, kamu boleh pergi, itu tidak kontroversial sama sekali, jika Anda memang mendukung Trump, sangat mudah menginterpretasikan komentarnya seperti itu," kata Hutchings.
Hutchings mengatakan, dengan mengkritik anggota House dari sayap liberal, Trump melakukan apa yang diinginkan simpatisan Republik. "Dia mengambil kelompok yang mereka lawan," ujarnya.
Jajak pendapat Reuters/Ipsos itu dilakukan secara daring dalam bahasa Inggris dan diambil dari 1.113 responden, termasuk 478 dari Demokrat dan 406 dari Republik.