REPUBLIKA.CO.ID, PRETORIA -- Atlet Paralimpiade yang terjerat dalam kasus pembunuhan di Afrika Selatan, Oscar Pistorius dikatakan memiliki masalah kejiwaan yang parah. Psikolog menyatakan bahwa ia mengalami depresi akut dan tidak seharusnya berada di penjara.
Dokter Jonathan Scholtz mengatakan depresi berat sudah cukup lama diderita oleh Pistorius. Hal inilah yang memicu pembunuhan dilakukan olehnya, bahkan tanpa ada rasa penyesalan.
Menurut Scholtz, hukuman penjaran tidak akan efektif mengingat kondisi kejiwaan serius yang dimiliki Pistorius. Terbukti dari pemeriksaan dalam penahanan selama dua tahun terakhir yang menjadi lebih buruk.
"Jika hukuman penjara diteruskan, kondisi kejiwaan Pistorius akan semakin memburuk dan mengalami trauma yang sangat parah," ujar Scholtz, dilansir BBC, Senin (13/6).
Karena itulah, sangat dianjurkan apabila Pistorius diberi hukuman yang mengharuskan dirinya melayani masyarakat. Scholtz menjelaskan seperti pekerjaan membantu program pengembangan anak usia dini. "Hukuman custodian tidal akan memberi dampak baik bagi orang seperti Pistorius yang mengalami kondisi kejiwaan buruk," jelas Scholtz.
Pistorius dinyatakan bersalah setelah membunuh Reeva Steenkamp pada Februari 2103 lalu. Ia menembak kekasihnya itu sebanyak empat kali saat berada di kamar mandi yang terkunci.