REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Tito Karnavian memastikan jika komplotan teroris yang ditangkap di Surabaya beberapa waktu lalu ada kaitannya dengan Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS).
Rekrutmen beberapa teroris ini bahkan dilakukan di dalam lembaga pemasyarakatan oleh narapidana lain.
"Seperti tersangka Priyo, dia direkrutnya di Lapas Sorong saat dia terkena kasus narkoba. Dia direkrut tersangka lain namanya Sitgodullah, dan ya direkrut di dalam Lapas," kata Tito di Jakarta, Selasa.
Untuk itu perlu pemantauan dari berbagai pihak agar Lapas tidak menjadi pusat rekrutmen bagi bibit terorisme baru.
"Apalagi, kasus terorisme ini ternyata bukan cuma masalah lokal saja. Tapi juga terkait dengan dinamika internasional karena pada 21 Mei lalu, ada imbauan dari Jubirnya ISIS, Abu Muhammad Al Agnani agar melakukan serangan teror di bulan suci Ramadan," ucap dia.
Tito pun lantas mengaitkan penangkapan teroris di Surabaya dengan penembakan di sebuah klab gay di Orlando, Amerika Serikat yang menewaskan 50 orang dan diduga dilakulan oleh orang yang berafiliasi dengan ISIS.
"Kalau itu terkait dengan ISIS, ya itu terkait juga dengan imbauan (Jubir ISIS) itu," ucap dia.