REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Ratusan jiwa penduduk di Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat yang merupakan korban banjir memilih mengungsi ke tetangga dan mejelis taklim yang berada di sekitar permukiman warga.
"Ada 80 kepala keluarga atau sekitar 376 jiwa yang terdampak banjir bandang Sungai Cibeber dan mayoritas dari korban banjir tersebut memilih untuk mengungsi," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Usman Susilo di Sukabumi, Rabu (15/6).
Menurutnya, hingga saat ini lokasi banjir masih digenangi oleh lumpur dan sampah dari sungai yang meluap tersebut. Untuk warga juga diimbau agar mengungsi sementara khawatir ada banjir susulan karena cuaca mendung dan berpotensi hujan.
Selain itu, untuk warga yang kembali ke rumahnya, jika turun hujan untuk selalu waspada. Demi keamanan barang milik para korban pihaknya juga berkoordinasi dengan anggota TNI dan Polri untuk menjaga lokasi bencana tersebut.
Bantuan untuk para korban banjir ini masih terus berdatangan baik dari relawan, donatur BPBD, dinas sosial setempat maupun Pemkab Sukabumi. Dari hasil pendataan yang dilakukan petugas ada 80 rumah yang terdampak bencana banjir ini satu diantaranya rusak berat dan empat lainnya rusak sedang.
"Petugas masih berada di lokasi hingga lokasi bencana benar-benar bersih dan warga sudah layak kembali ke rumahnya masing-masing. Untuk sementara warga yang rumahnya rusak, kami ungsikan ke tempat yang lebih aman," tambah Usman.
Sementara, salah seorang warga yang menjadi korban banjir, Suminah mengatakan dirinya tidak berhasil menyelamatkan barang dan harta bendanya yang berada di dalam rumah di Kampung Pamoyanan RT 03 RW 02 Kelurahan Cicurug, karena banjir yang terjadi pada Selasa, (14/6) datang sangat cepat.
"Ketinggian air mencapai sekitar satu meter, karena panik kami hanya bisa menyelamatkan anggota keluarga dan mengungsi ke tempat yang lebih aman," katanya.