Kamis 16 Jun 2016 19:28 WIB

Kekeringan Memudahkan Penemuan Fosil di Pedalaman Australia

REPUBLIKA.CO.ID, QUEENSLAND -- Pemandangan tulang belulang berwarna putih dari binatang yang mati biasanya akan menjadi pemandangan yang menyedihkan bagi peternak yang menghadapi kekeringan di Queensland. Tapi sebagian lainnya kondisi ini mengungkap kecintaan yang baru.

Robert Hacon dari Stasiun Euraba, sekitar 30 kilometer sebelah utara barat Richmond, telah berjuang menghadapi kekeringan selama empat tahun terakhir. Seperti kondisi kering pada umumnya, telah mencegah pertumbuhan rumput panjang dan semak, dan akhirnya fosil besar sekarang berbaring terungkap di tanah dan ini telah menginspirasi minatnya mengenai paleontologi.

"Saya suka berpikir saya sudah menjadi seorang paleontolog, tapi sebenarnya tidak," kata Hacon sambil tertawa.

Pada 2015 Hacon menemukan rahang dari Kronosaurus ketika ia sedang meracuni akasia berduri di tanahnya. Sejak itu, temuan fosil telah membantu Hacon untuk tetap positif.

"Kekeringan ini memang sulit dihadapi, tapi kami mampu bertahan, tapi [temuan fosil Kronosaurus], itu semacam hiasan gula icing pada kue, itu benar-benar bagus. Saya masih memiliki semangat karena temuan-temuan ini,” katanya.

Kekeringan membantu palaeontolog

Paleontolog berbasis di Richmond dan kurator Kronosaurus Korner Dr Patrick Smith mengatakan kekeringan memang sangat menguras mental para peternak, tapi ia telah melihat perubahan positif setelah menemukan fosil di stasiun mereka.

"Sejauh ini situasinya baik-baik saja karena mereka bisa datang ke museum ini dan memamerkan layar ponsel mereka, dan hal semacam ini telah mendapatkan banyak menimbulkan minat publik di kawasan ini,” katanya.

Dr Smith mengatakan meski kekeringan umumnya dianggap bukan sebagai fenomena yang positif, tapi kekeringan telah menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi palaeontolog seperti dirinya.

"Mencoba untuk menemukan fosil-fosil seperti ini sulit sekali di saat kondisi lingkungannya baik, dan menemukan mereka ketika hanya ada sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali tutupan rumput diatas tanah maka akan sangat memudahkan,”

"Anda dapat menemukan hal-hal yang jauh lebih besar, fosil Amon yang lebih besar, Kronosaurus yang lebih besar, dan itu karena fosil-fosil itu terekspos keluar, karena hampir seperti suar yang bersinar di lautan batu."

Dr Smith mengatakan peternak menggunakan penemuan mereka untuk meningkatkan mata pencaharian mereka sendiri dengan cara yang baru. "Beberapa peternak bahkan menggelar bisnis tur di peternakan mereka untuk pergi keluar dan melihat fosil-fosil ini dan kegiatan ini membantu mata pencaharian mereka," katanya.

Di masa lalu, Kronosaurus Korner mendengar keluhan dari wisatawan yang tidak bisa menemukan fosil apa pun. Smith mengatakan kekeringan yang berlangsung selama empat tahun membuat penemuan semacam ini menjadi semakin umum.

"Ini membuat wisatawan lebih mudah untuk menemukan fosil - beberapa tahun yang lalu mereka benar-benar menuliskan keluhan dalam sistem komputer kita dengan mengatakan orang-orang tidak dapat menemukan fosil," katanya.

"Kami memiliki keluarga pengunjung yang pergi hari ini keluar dan mereka menemukan tiga gigi hiu besar, yang menakjubkan lagi bahwa hal-hal semacam ini bisa terangkat kepermukaan tanah dengan sendirinya akibat kekeringan."

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/berita/kemarau-memudahkan-penemuan-fosil/7514874
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement