REPUBLIKA.CO.ID, BIAK -- Sebanyak enam anak korban penyalahgunaan narkoba yang tengah menjalani pembinaan mental di kelompok doa Berguru Karib di Kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua dalam waktu dekat akan melanjutkan pendidikan di Jakarta.
Penanggung jawab kelompok doa Berguru Karib A Boy Ronsumbre di Biak, Sabtu (18/6), mengatakan pengiriman enam anak korban narkoba Biak untuk melanjutkan pendidikan ke Jakarta dalam rangka pemulihan iman dan semangat belajar anak.
"Saya sudah mendapatkan konfirmasi mengenai biaya pendidikan enam anak korban narkoba empat pria dan dua perempuan untuk digratiskan mengikuti pendidikan di Jakarta," kata Ronsumbre.
Ia mengakui hingga saat ini kelompok doa itu menangani sekitar 120 anak korban narkoba, minuman beralkohol, pengisap lem serta pengkonsumsi minuman oplosan obat nyamuk, minuman oplosan obat batuk dengan minuman suplemen .
Keterlibatan anak dalam berbagai kasus narkoba dan pengkonsumsi minuman beralkohol, menurut Ronsumbre, karena berbagai alasan, diantaranya masalah kurang perhatian keluarga karena ayah atau ibu bercerai serta pengaruh lingkungan karena ajakan teman sebaya.
"Faktor lain anak terjerat kasus narkoba karena kurang perhatian keluarga disebabkan perekonomian orang tua miskin dan sebab lainnya," ungkap Ronsumbre.
Dia berharap perlu ada program khusus bagi anak-anak terlibat narkoba atau pengkonsumsi minuman beralkohol untuk dilakukan pembinaa khusus dari Pemkab Biak Numfor. Apalagi seratusan anak yang terjerat narkoba atau minuman beralkohol, menurut Ronsumbre, berstatus pelajar dari Sekolah dasar, SMP hingga SMA dan SMK.