REPUBLIKA.CO.ID, KEBUMEN -- Enam orang tertimbun tanah longsor di Dukuh Pohkumbang Desa Sampang, Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen Jawa Tengah, Sabtu (18/6) malam.
Camat Sempor, Joko Ganjar Supramono menyebutkan keenam korban tersebut yakni Satimun (40 tahun) dan istrinya Sari (35), San Rustin (55), Marsiyem (50), Sutiyem (25) anak San Rustin dan Poniyem (50).
Ia mengatakan longsor mengakibatkan tiga rumah rata dengan tanah dan dua rumah roboh. Joko menuturkan pencarian terhadap para korban belum bisa dilakukan karena pada Sabtu malam hujan masih berlangsung.
Selain itu, katanya, tanah masih bergerak dan dikhawatirkan terjadi terjadi longsor susulan. Ia mengatakan warga di sekitar lokasi longsor saat ini mengungsi ke tempat yang lebih aman, guna mengantisipasi longsor susulan.
"Pencarian para korban akan dimulai pada Ahad (19/6) pagi dengan melibatkan TNI/Polri, SAR, relawan dan masyarakat," katanya di Kebumen, Sabtu malam.
Hujan deras yang terjadi sejak pukul 15.00 WIB hingga pukul 19.00 WIB di wilayah Kabupaten Kebumen dan sekitarnya, mengakibatkan banjir bandang dan tanah longsor di beberapa kecamatan di daerah tersebut. Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kebumen, Arif, Sabtu (18/6) malam, mengatakan hujan deras yang terjadi sekiitar empat jam mengakibatkan banjir bandang di Desa Purbowangi dan Jatiroto Kecamatan Buayan.
Banjir akibat luapan Sungai Bodo tersebut juga terjadi di Desa Wonoharjo, Wagilpandan, Kretek, Bumiagung, Jatiluhur, dan Desa Rowokele Kecamatan Rowokele. Ia mengatakan banjir bandang tersebut tidak mengakibatkan korban jiwa, hanya sejumlah rumah terendam air setinggi lutut orang dewasa.
(Baca Juga: Kebumen Diterjang Banjir Bandang dan Longsor)